[أسطورة طرد شيطان جين شان]|Invisible Guard|الأفعى البيضاء وفا هاي وشو شيان تتقمص وتواصل مصيرهم|YOUKU

Seorang Buddha, seorang pengikut, sebuah karakter, sebuah kehidupan. Sebelum usiaku 25 tahun,… …aku menyia-nyiakan waktu juga tidak mendapatkan nama baptis. Guru berkata aku terlahir dengan kebijaksanaan. Seharusnya mampu mendapatkan pencerahan dharma… …dan menyelamatkan semua makhluk di dunia. Namun, saat itu, masih ada belenggu yang belum teratasi di hatiku.

Hatiku bingung, apa itu dharma? Apa makhluk hidup yang dimaksud? [Perintah Biksu] [Kantor Kota Yinyuan] Embun makin tebal saat larut, gunung meninggi, laut memanjang. Harus usir siluman dan basmi iblis demi melindungi keseimbangan dunia. Penyakit Nona kami memang sangat aneh. Sebelumnya, ada beberapa penipu yang datang. Semuanya lari ke luar karena panik.

Kali ini, saya lihat Anda paham tentang Yin dan Yang. Saya rasa, Anda pasti master yang benar-benar ahli. Aku bukan master, aku seorang biksu. Biksu tinggal di mana? Siapa nama baptismu? Di Kuil Jinshan, Hangzhou, aku belum punya nama baptis. Guru memanggilku Xiao Wu. Biksu hebat dari Kuil Jinshan.

Langit memberkatiku, akhirnya putriku sudah bisa tertolong. Putrimu mengalami gejala penyakit apa? Master, kau lihatlah sendiri. Master, lihatlah, sebenarnya yang mana putriku sesungguhnya? Tubuh Emas Buddha, Arahat menaklukkan siluman, diam! Siluman, tunjukkan wujud aslimu, tidak perlu menunggu lagi! Biksu, mohon ampun! Biksu, mohon ampun! Jika tahu akan begini, kenapa masih kau lakukan? Terima kasih, Biksu.

Ini siluman apa? Shen, karakter “Shen” dari kata fatamorgana. Shen? Siluman ini berbentuk cangkang yang telah dirasuki di laut. Secara kebetulan, dipungut oleh putrimu di pesisir pantai. Cangkang ini menyerap esensi manusia, mahir dalam ilusi. Namun, sekarang sudah tidak berbahaya. Syukurlah bisa bertemu denganmu. Jika tidak, saat Tuan Pei datang, aku bisa kehilangan jabatanku.

Tuan Pei? Kau pasti tidak tahu, dia putra dari Perdana Menteri masa kini. Kaisar memberinya titah untuk pergi ke Hangzhou. Jika dia tahu bahwa selama ini kabupatenku diganggu oleh siluman,… …maka aku pasti akan kehilangan jabatanku. Mana mungkin aku tidak tahu dia. Kali ini aku datang kemari justru karena dia. [Invisible Guard] [Terpujilah Buddha]

Guru, aku sudah hidup membiara sejak kecil. Hingga sekarang, sudah melenyapkan 579 siluman. Kapan aku bisa punya nama baptis sendiri? Xiao Wu, itu karakter apa? [Buddha] Benci. Kenapa kau benci Buddha? Guru, kau pernah bilang, Buddha peduli pada makhluk hidup. Namun, kenapa kini makhluk hidup malah menderita? Kenapa orang yang baik hati harus kelaparan?

Kenapa pejabat hina yang jahat bisa terus naik jabatan? Jika Buddha benar-benar ada, kenapa Beliau mengabaikan makhluk hidup? Kau belum mencapai pencerahan. Bagaimana aku bisa mencapai pencerahan? Kau pasti akan mengetahuinya di saat yang tepat. Kapan saat itu tiba? Kau turun gunung dan jemput Tuan Muda Pei. Dia membawa relik tulang Buddha dari kekaisaran.

Kaisar menyuruhnya menjadi biksu di sini. Selama di jalan, dia pasti akan menemui kesulitan dan bahaya. Kau bisa mendapatkan jawaban yang kau mau darinya. Namun, aku… Pergilah. Pei Lunde, sebenarnya kau orang yang seperti apa? Tuan, ayo bermain. [Rumah Yichun] Aku akan menemuimu besok. Masuklah. Aku harus pergi. Nona Cantik.

Pei Lunde, tentu saja itu aku. Tuan, Anda tidak boleh bicara sembarangan. Tuan Pei itu putra dari Perdana Menteri masa kini. Salah satu dari Lima Sarjana Berbakat Terkini. Jika candaan Anda didengar oleh orang luar, mungkin bisa dipenjara. Benar. Kenapa jika dia sarjana berbakat? Kenapa pula jika dia putra dari Perdana Menteri?

Apakah putra Perdana Menteri tidak boleh datang ke rumah bordil? Apakah tidak boleh? Orang lain tidak boleh, Anda dikecualikan. Aku, Pei Lunde. Aku mau minum arak hingga pagi tiba! Tuan Muda sudah mabuk, kalian cepat keluar. Cepat keluar. Jangan asal bicara setelah berada di luar, mengerti? Aku tahu, Tuan. – Tuan Muda. – Xiao Shuanzi.

Tuan Muda, kali ini Anda menggantikan… …Putra Mahkota menjadi biksu di Kuil Jinshan. Sejak awal, kabar ini sudah menghebohkan seluruh kota. Sekarang Anda malah mau minum arak di sini. Kami sudah merasa sangat terbebani. Jadi, tolong Anda jangan ungkap identitas lagi, boleh tidak? Kau juga tahu aku menggantikan Putra Mahkota jadi biksu?

Kalau begitu, kutanya padamu. Jika tidak minum sekarang, kapan lagi aku bisa minum? Namun, Anda sedang bawa harta kekaisaran, relik tulang Buddha. Jika terjadi kesalahan, kita semua akan habis. Bisa ada kesalahan apa? Coba kau katakan padaku. Siapa yang berani menyentuhku? Siapa yang berani! Manusia memang tidak berani menyentuh Anda.

Namun, belum tentu siluman tidak berani menyentuh Anda. Xiao Shuanzi, kau sedang bercanda denganku? Tuan Muda, Anda memanggil saya? Kau siapa?! Kau… Sebenarnya kau makhluk apa? Serahkan relik tulang Buddha, maka kubiarkan kau hidup. Sudahlah, jika kuberikan relik itu, Kaisar juga akan membunuhku. Kalau begitu, aku akan mencabikmu dulu, baru mencarinya perlahan.

Kau… Sebenarnya kau siapa? Xiao Wu, Regu Biksu Pembasmi Iblis dari Kuil Jinshan. Kuil Jinshan? Apakah kau tahu siapa aku? Aku adalah bawahannya Ketua Cahaya Emas. Kita tidak perlu saling ikut campur. Jika kau membunuhku, ketua pasti tidak akan melepaskanmu. Apakah kau mengerti? Mengerti. Sudah mengerti? Aku mengerti kau terlalu cerewet!

Delapan Naga Surgawi, Arahat kembali ke posisi. Gajah Putih Buddha, usir siluman dan basmi iblis! Regu Biksu Pembasmi Iblis dari Kuil Jinshan? – Cepat! Cepat, ikut! – Minggir! – Pergi! – Minggir! Di sini. Tepat di sebelah sini! – Tuan Muda! – Ayo! Tuan Muda! – Di sini! – Cepat!

– Di sana tempatnya! – Cepat! Tuan Muda! Tuan Muda! [Pagoda Siluman Yongzhen, Pesisir Danau Barat Changcun, Jinshan] Sungguh tidak kusangka. Di tempat seperti itu, aku bisa bertemu biksu dari Kuil Jinshan. Aku juga tidak menyangka. Di tempat seperti itu, aku bisa bertemu denganmu, Tuan Muda Pei.

Meskipun kau biksu Kuil Jinshan, kau juga tidak berhak menangkapku. Aku sedang melindungimu. Kau sedang bercanda denganku? Apakah kau tahu aku punya berapa banyak pasukan? Apakah aku butuh perlindunganmu? [Pagoda Siluman Yongzhen, Jinshan] Di perjalanan selanjutnya, mereka tidak akan mampu melindungimu. Apa maksudmu? Bukankah siluman yang tadi sudah memberitahumu? Kau membawa relik tulang Buddha.

Tempat ini area Bukit Sengsara, mereka tidak akan melepaskanmu. Bukit Sengsara? Lebih dari 100 tahun yang lalu, saat kaisar pendiri membangun dinasti,… …beliau melakukan banyak pembunuhan. Agar terhindar dari karma,… …Kaisar Taizong meminjam relik berharga dari kuilku. Kini, dunia telah damai. Kau disuruh mengembalikan relik dan menjadi biksu di Kuil Jinshan.

Ini bukan hal yang mudah. Kenapa? Tempat ini bernama Kota Yinyuan. Area kekuasaan Tiga Raja Siluman Bukit Sengsara. Tiga Raja Siluman dan Enam Raja Hantu apanya? Tiga Raja Siluman adalah siluman yang beberapa tahun ini semakin kuat. Mereka menguasai Bukit Sengsara. Menyebarkan kejahatan ke banyak tempat.

Salah satu Tiga Raja Siluman, Ban Mianzhuang, Tengkorak Merah Muda,… …ia menguasai 300 mil area luar Bukit Sengsara. Konon, ia mayat aneh dinasti lalu yang berubah menjadi siluman. Suka mengisap darah anak laki-laki, tindakannya sangat kejam dan jahat. Tiga Raja Siluman bisa menguasai dunia siluman… …karena kami memberikan hadiah dan hukuman yang setimpal.

Ketua Cahaya Emas. Sekarang bawahanmu, Tokek Bermata Enam,… …sudah gagal dalam misi. Sekarang dia masih berani kembali. Ketua, mohon ampun! Kali ini, jika biksu Kuil Jinshan tidak menghalangiku,… …maka aku pasti bisa merebut relik tulang Buddha. Kuil Jinshan? Satu lagi bernama Xian Youliang, Siluman Angin Dingin. Siluman ini bisa berubah wujud.

Tidak ada yang pernah melihat tubuhnya yang asli. Yang terakhir, siluman terhebat dalam Tiga Raja Siluman. Mo Wutian, dipanggil Ketua Cahaya Emas. Konon, energi silumannya sangat kuat. Tidak tersaingi di dunia siluman. Eliksir tokek ini bisa kau berikan padaku jika kau tidak mau. Sayang sekali dibiarkan hancur. Gagal berarti mati.

Berlaku baginya, juga berlaku untukmu, Ban Mianzhuang. Kita sudah sepakat. Siapa yang duluan mendapatkan relik ini, maka dialah pemiliknya. Nantinya, kau tidak boleh ingkar janji. Lipan tua. Xiao Bai. Ban Mianzhuang sialan itu punya ambisi yang besar. Seharusnya Siluman Angin Dingin juga sudah mulai beraksi. Kau ikuti mereka, beraksilah saat ada kesempatan. Apakah kau mengerti?

Baik. Pei Lunde. Aku menggantikan Putra Mahkota menjadi biksu. Jika menurutmu begitu, maka kau harus melindungiku, tahu tidak? Aku akan melindungimu dengan baik. Paman seperguruan. Paman seperguruan? Putra Mahkota masih muda, selalu sakit-sakitan. Dia memang tidak ditakdirkan berada di dunia fana. Harus berlindung pada Buddha. Namun, karena stasusnya istimewa,…

…maka harus ada orang yang menggantikannya menjadi biksu. Karena statusmu terhormat,… …saat membiara, statusmu setingkat Kepala Biara. Kepala Biara Fakong sudah membuatkanmu nama baptis. Nama baptismu adalah Jinshan. Jinshan? Nama macam apa ini? Kenapa tidak ‘Yinshan’ saja? [*Gunung Uang] Lalu, apakah kau tahu kebiasaan makanku? Aku tidak suka daging keledai, tahu tidak?

Aku mau minum arak setiap hari, tahu tidak? Aku mau dilayani oleh bawahan, tahu tidak? Aku sedang bicara denganmu, kau… Jika ini bukan perintah dari Guru,… …aku mana peduli pada nyawa pemuda tidak berguna sepertimu. Jika ingin hidup, maka kau harus mematuhiku, paham tidak? Ayo jalan, Kuil Jinshan masih 200 mil lebih lagi dari sini.

Lalu, bagaimana dengan bawahanku? Jika mereka tahu orang Kuil Jinshan yang menjemputmu,… …maka tidak akan ada masalah. Jadi, sepanjang jalan ini, sungguh tidak ada yang melayaniku? Jika kau cerewet lagi, aku akan melayanimu dengan tongkat kayu. Aku tidak senang mendengar ucapanmu ini. Apa maksudmu “cerewet”? Aku mengerti, ayo kita jalan. [Desa Shifei]

Jika tidak ada penginapan, tidur di kandang kuda saja. Ya. Guru sudah bilang, kau tidak boleh menderita. Aku harus belikan apa pun yang kau mau di sini, kau mau makan apa? Kenapa kau hanya bergumam? Bicaralah. Bukankah kau melarangku bicara? Kalau begitu, jangan bicara lagi selamanya. Kusegel dulu sehari.

Jika cerewet lagi, kusegel sampai ke Kuil Jinshan. Amitabha. Tuan, kami berdua lewat tempat ini, apakah boleh menginap di sini? Tidak bisa, kalian pergi ke tempat lain saja. Kenapa Tuan begitu panik? Apakah kalian tidak tahu? Beberapa hari ini, aku menerima kabar. Nyonya Tengkorak mau turun gunung dan makan manusia. Cepat pergi.

Aku tidak berani membiarkan kalian tinggal. Kalau begitu, kami berdua tidak akan mengganggu lagi. Aku mau tanya, apakah ada penginapan di sini? Jalan ke sana saja, ada motel, cepatlah pergi. Saat malam, situasi akan jadi bahaya. Ami… Biar saya lihat siapa yang datang. Tuan-Tuan, jangan dengarkan omong kosong orang miskin itu.

Tempat kami begitu damai, mana mungkin diganggu siluman. Saya selalu percaya pada Buddha. Tidak seperti penduduk desa di sini, mereka tidak percaya pada Buddha. Lihatlah, mereka bahkan merusak patung batu di halaman belakang. Sayalah yang suruh orang membantu membawa semua patungnya kemari. Nona setia pada Buddha. Buddha sudah pasti akan memberkatimu. Sudahlah, Tuan-Tuan.

Saya akan siapkan makanan untuk kalian. Tuan yang ini sudah pasti vegetarian. Lalu, bagaimana dengan Anda, Tuan Muda? Ada daging keledai yang baru tiba pagi ini. Tuan Muda, Anda mau cicip? Baiklah, saya akan potongkan dagingnya untuk Anda. Lebih waspada, tempat ini agak aneh. Prajna Bodhisattva, tunjukkan wujudmu! Apa yang kau lakukan? Kenapa bisa begini?

Dia siluman. Aku… Aku bukan siluman. Aku… Aku adiknya. Benar, ini adikku. Adikku, Bai Ling. Bukankah tidak ada pria di sini? Jadi, terpaksa dia yang harus memperbaiki rumah. Siluman atau bukan, akan tahu setelah kupastikan! Buddha Prajna, berkahi aku mata dharma, buka! Biksu, kenapa Anda melihat saya seperti itu?

Aku yang akan bayar biaya perbaikan rumah. Tidak perlu. Ini salah dia sendiri yang sangat ceroboh. Ayo. Makanan akan segera siap, kalian tunggu sebentar. Nona, kau berani mengganggu rencanaku yang bagus. Siapa yang memberimu nyali sebesar itu? Anda salah jika berbicara begini. Bukankah Anda dan Ketua sudah punya kesepakatan?

Siapa pun yang duluan dapat, maka relik akan jadi miliknya. Saya ini datang untuk mewakili Ketua. Tidak masalah, ‘kan? Jika kau berbicara begitu, aku bisa membunuhmu sekarang juga. Kakak, Anda benar-benar marah? Sebenarnya, saya bukan datang untuk mengacau. Saya datang untuk membantu Anda. Kakak, apakah Anda lupa? Saya makan Jamur Lingzhi Millenium dari Gunung Utara…

…sehingga bisa berwujud manusia. Biksu itu tidak bisa melihat wujud asli saya. Ini adalah keunggulan saya. Saya bisa membantu Kakak untuk mengelabui mereka. Menipu mereka agar mengatakan lokasi relik tulang Buddha. Kenapa aku harus percaya padamu? Mungkin Kakak tidak percaya. Sebenarnya, saya sudah lama muak dikendalikan oleh lipan tua itu.

Saya hanya berharap setelah mendapatkan relik,… …Kakak bisa menjadikan saya sebagai tangan kanan. Maka saya sudah merasa puas. Kau bicara begini, apakah artinya kau sudah punya rencana? Ya, kita lakukan malam ini. Ban Mianzhuang. Pelindung Vajra, datanglah dan tunjukkan keagungan. Mantra Pelindung Vajra, Prajna Dorodo. Gawat. Apa itu? Harum sekali.

Setelah minum sup tengkorak ini, kau pasti akan mengatakan lokasi relik. Kau jangan takut, dengarkan aku. Aku tidak akan mencelakakanmu, aku ditangkap olehnya. Dialah Ban Mianzhuang, Tengkorak Merah Muda. Dia mau mencelakakanmu. Jika ingin hidup, maka kau harus mematuhiku, tahu tidak? Kenapa suaramu seperti hewan? Kau sebenarnya mengerti tidak? Bisu?

Dengarkan aku, dia akan segera datang menemuimu. Nanti, situasinya akan sangat berbahaya. Untuk berjaga-jaga, apakah kau membawa barang yang berharga? Seperti surat rumah, surat tanah,… …perhiasan, ornamen, relik tulang Buddha atau sejenisnya. Kau bisa menitipkannya padaku, kubantu kau jaga, bagaimana? Kenapa suaramu malah jadi seperti kuda? Dengarkan aku, nanti, apa pun yang dia berikan padamu,…

…jangan kau makan. Tuan Muda, belum tidur, ya? Saya siapkan camilan malam khusus untuk melayani Anda. Bagaimana menurut Anda? Saya lihat Anda belum makan malam. Jadi, sengaja memasak sup tulang untuk melayani Anda. Apakah Anda tega menyia-nyiakan usaha saya begitu saja? Jangan hanya bergumam. Minumlah yang banyak, setelah habis, datanglah ke kamar saya nanti malam.

Biar saya… Kau ini sedang mencuci mulut! Apakah kau sedang bercanda denganku?! Cepat minum! Minum! Minumlah! Hentikan! Awalnya, aku ingin menghemat tenaga. Baiklah, dasar biksu busuk. Kalian berdua yang memaksaku! Biksu, kemampuanmu lumayan juga. Hari ini akan kubuat kau mati di dalam Formasi Enam Penjahat! Tubuhnya terbagi menjadi enam, semuanya tubuh asli.

Manjusri Bodhisattva, Singa Besi kembali ke posisi. Prajna Jindoro. Trikmu cukup banyak juga. Kau tidak akan bisa mengalahkanku. Dengan formasiku yang terakhir, aku pasti bisa membunuhmu! Kurangi omong kosongmu, lihat saja, akan kuhancurkan! Dengan mata dan tubuh fana, jangan harap bisa hancurkan formasiku! Vajra Bodhisattva, Arahat Pembasmi Iblis. Prajna Dorodo!

Kau memaksaku minum sup bius, kuberi kau makan tongkat kayu! Kau bisa bicara, ya? Aku sudah bisa bicara. Haruskah aku berterima kasih padamu? Aku yang harus berterima kasih padamu. Tanpa kau, aku pasti sudah dipaksa minum sup bius. Ini benda apa? Ini eliksir siluman. Aku bisa mengambil ingatannya dari eliksir ini.

Dulu, siluman ini seorang pemeran opera… …kelahiran tahun dan bulan Yin dari dinasti lalu. Suatu hari, dia diserang di Laut Timur. Setelah dibunuh, dia dibuang ke laut. Ikan memakan setengah wajahnya. Kebetulan ditelan oleh kerang raksasa berusia seabad. Kerang raksasa mengisap dendam pemeran opera ini. Lalu, barulah jadi Ban Mianzhuang, Tengkorak Merah Muda.

Siluman Shen yang mengganggu di Kota Yinyuan… …adalah bawahan yang dia ciptakan. Pengetahuanku jadi bertambah. Kau… Kau tidak apa-apa, ‘kan? Tidak apa-apa, kita tidak boleh tinggal terlalu lama di sini. Ayo pergi. Mohon kalian antar saya pulang. Saya berasal dari Hangzhou, datang kemari untuk berlindung pada Paman.

Tidak disangka, siluman membunuh paman saya dan kuasai penginapan. Jika tidak patuh, saya akan dibunuh. Mohon kalian antar saya pulang ke Hangzhou. Saya akan sangat berterima kasih. Apakah itu benar? Langit saksinya, saya tidak berani bohong. Sudahlah, tadi dia jugalah yang memapahku keluar. Kau bawa saja dia.

Saat di jalan, dia juga bisa melayani aku yang… …tidak berguna. Terserah kau. Ayo. Sudah, kami akan membawamu. Sudah mau pagi, cepat kemasi barangmu. Terima kasih, Tuan Muda. Ketua Cahaya Emas, Ban Mianzhuang gagal lagi. – Karena itu dia mati. – Dia terlalu meremehkan musuh. Seharusnya biksu itu reinkarnasi dari biksu hebat.

Punya tekad dan tenaga yang sangat kuat. Kau takut? Sekarang dunia bela diri sudah kacau. Ada semakin banyak siluman pemburu yang mulai mengincar relik. Sekolah Gunung Taishan, penerus Gunung Laoshan… …dan Kuil Huolun di Tibet juga sudah mulai bertindak. Ketua Cahaya Emas, sebaiknya kita bekerja sama saja.

Cukup salah satu pihak saja yang mengalahkan biksu itu. Aku tidak tertarik. Kalau begitu, jangan salahkan aku jika nanti aku sukses sendiri. Meskipun mereka bisa mengalahkan Ban Mianzhuang,… …namun, mari lihat bisakah mereka kalahkan Formasi Siluman Kuartet! Sudah pagi. Aku mau tanya satu hal. Tentang apa? Menurutmu, Bai Ling itu bagaimana? Kurangi bicara dengannya.

Kami sudah sering mengobrol. Aku semakin merasa gadis ini benar-benar sangat manis. Bagaimana menjelaskannya, ya? Apakah kau tidak merasa wajahnya seperti semangkuk… …ramen? Apakah begini cara orang kaya memuji orang lain? Hanya perumpamaan, apakah kau tidak paham? Bila dilihat, sangat menggugah selera. Bantu aku beri pendapat. Menurutmu, apakah dia juga menyukaiku? Tidak bisa beri pendapat.

Benar juga, kau seorang biksu. Sebentar lagi, kita sampai di Kuil Jinshan. Kau juga akan menjadi biksu. Aku juga sudah mau menjadi biksu. Vegetarian dan meditasi. Menatap patung Buddha di bawah cahaya lampu minyak. Apa tujuannya? Tentu saja demi Buddha. Kalau begitu, di dalam hatimu, apa makna Buddha? Lalu, apa tujuanmu?

Mungkin kulakukan demi orang tuaku. Dengan penuh rahmat, Kaisar menunjuk Pei Lunde, putra dari Perdana Menteri,… …untuk menggantikan Putra Mahkota menjadi biksu di Kuil Jinshan. Berangkat hari ini juga. Putraku akan menderita. Ibu, aku hanya menjadi biksu, bukan pergi mati. Ayah, Ibu, pas sekali, sejak kecil, aku sangat tidak disiplin.

Menjadi biksu agar bisa menahan diri juga bagus. Jadi, ke depannya, kalian tidak perlu mengkhawatirkanku lagi. Ibu. Ayahku orang yang adil. Dia telah menyinggung kerabat kekaisaran. Jika aku tidak gantikan Putra Mahkota membiara,… …dia akan balas dendam pada seluruh keluargaku. Inilah dunia politik. Sebenarnya juga tidak apa-apa. Kalian masih bisa bertemu lagi. Tidak mungkin.

Setelah tiba di Kuil Jinshan,… …maka aku sudah bukan Pei Lunde lagi. Aku akan menjadi Jinshan yang gantikan Putra Mahkota membiara. Pei Lunde bisa punya orang tua di dunia fana. Namun, Jinshan tidak boleh punya hubungan dengan dunia fana. Perbanyak perbuatan baik dan kumpulkan kebajikan. Kelak, kau pasti akan mendapatkan imbalan yang setimpal.

Mungkin kau tidak tahu. Sejak kecil, aku sangat suka berbuat baik. Saat usiaku dua tahun,… …aku ikut ayahku membagikan bubur untuk orang miskin di jalanan. Saat usiaku lima tahun,… …aku membantu seorang nenek tua berkeliling jalan. Saat usiaku 12 tahun, aku pernah membebaskan seekor… Aku sungguh tidak memahamimu, terkadang kau cukup bijaksana.

Namun, tetap saja tidak bisa melepas semua urusan di dunia fana. Aku memang orang seperti itu. Lupakan saja. Dunia fana memang terlalu berat. Sebaiknya kita lanjutkan diskusi… …tentang ramen saja. Ramen apa? Kalian berdua membicarakan ramen apa? – Apakah enak? – Bukan. Aku ingin makan ramen. Setelah tiba di Hangzhou, aku harus makan ramen.

Biksu, berapa lama lagi kita bisa sampai di Kuil Jinshan? Setelah gunung ini, kita akan tiba di Penyeberangan Lingyun. Masih 100 mil lebih lagi untuk sampai ke Kuil Jinshan. [Gunung Taishan] Cepat kemari! Master Zhang dari Kota Shili sedang ritual di Penyeberangan Lingyun! Cepat kemari! Kita juga pergi lihat. Ayo, cepat!

Ayo ikut! Yang di belakang juga! Master Zhang dari Kota Shili sedang ritual di Penyeberangan Lingyun! Cepat kemari! Cepat kemari dan lihat! Master Zhang dari Kota Shili sedang ritual di Penyeberangan Lingyun! Cepat datang lihat! Master Zhang sedang ritual di Penyeberangan Lingyun! Cepat kemari! Kalian dengarkan aku. Lubang siluman muncul, memakan manusia dan hewan.

Jika kalian semua ingin hidup, maka berikan aku 20 tael perak. Aku akan mengadakan sebuah ritual untuk kalian. Apakah kalian mau? – Mau! – Mau! Ayo mulai! Permisi, ada apa ini? Kau datang dari luar kota, ‘kan? Kau pasti tidak tahu,… …tiga hari lalu, tiba-tiba muncul lubang yang tidak berdasar. Lubang tidak berdasar?

Siapa yang begitu hebat sampai bisa meminta Master Zhang datang? Apa boleh buat. Tiba-tiba muncul lubang di jalan Penyeberangan Lingyun. Lubang ini mengisap manusia dan korban, sangat jahat. Tuan Agung Lao Zi, mari laksanakan hukum secepatnya. Siluman! Siluman! – Master Zhang! – Master Zhang! Cepat lari, ada siluman! – Cepat lari! – Cepat!

– Cepat! – Tolong! [Shi A-Niu, Gunung Taishan] Siapa Anda? Shi A-Niu dari Sekolah Gunung Taishan! Li Youli, penerus Gunung Laoshan. Li Youli, Pendeta Berdarah. Bukan hanya aku, sepertinya masih ada teman dari luar kota. Kuil Huolun dari Area Barat. Benar. Kami dari Kuil Huolun Area Barat. Guru kami adalah Raja Bijak di Kuil Huolun.

Dijuluki Raja Langit… Cerewet sekali! Untuk apa biksu dari daerah asing datang kemari?! Relik tulang Buddha sangat diminati, tentu makin banyak orang yang datang. Guru kami suruh kalian segera pulang dan bertani saja. Relik tulang Buddha adalah milik kami! Sembarangan! Itu milik Gunung Taishan! Aku pun sudah bangun kuil! Mana bisa menjadi milik Gunung Taishan?

Seharusnya menjadi milik Gunung Laoshan! Punyaku! Punyaku! Itu punyaku! Punya kita. [Gunung Taishan] Hentikan. Lihat kalian ini, apakah kalian lupa? Relik itu bukan milikmu atau miliknya. Relik itu milik kekaisaran. Sekarang para pengacau sudah seberani ini, ya? Mereka berani melawan kekaisaran. Mereka memang bukan dari perguruan yang benar. Lama mereka juga palsu.

Bekerja sama dengan bandit. Aku memang mau melawan kekaisaran, kurampok barang kekaisaran! Kau bisa melakukan apa padaku?! Dengar, Pendeta sialan. Kau pun sudah muntah darah, masih tidak berobat. Untuk apa ikut mengacau di sini? Lalu, kau. Lihatlah, kau seorang pria besar. Harusnya kau pulang dan bangun rumah. Namun, malah belajar merampok, apakah itu pantas?

Martabat desa kalian sudah rusak gara-gara kau! Kau! Lalu, kalian. Ini adalah Dinasti Tang. Kalian cukup maniak dalam berbuat jahat. Siapa namanya? Guru kami adalah Raja Bijak di Kuil Huolun. Dijuluki Penyapu Delapan Gurun, Orang Suci Bela Diri dari Barat. Inilah Mo Nixing, si Lama Terbang! Si ‘Laba’ Terbang. [*Terompet] Si Lama Terbang!

Si Tama Terbang. Si Lama Terbang! Si Lama Terbang. Benar, kali ini sudah benar. Benar apanya? Kau tidak bisa bicara sendiri? Tidak bisa buka mulut? Lidahmu tidak bisa gerak? Tidak bisa buka mulut, mata juga tidak, ya? Dasar bisu. Lancang! Dari mana datangnya bocah ini!

Aku hanya rakyat biasa dari kota ayahmu di luar kota ini. Namaku ‘Shi Nidie’, permisi. [*Ayahmu] Jangan dengarkan omong kosongnya! Biksu Kuil Jinshan ada di sini. Dia pasti Pei Lunde, putra dari Perdana Menteri! Bagus! Ternyata relik ada padamu! Serahkan relik itu! – Serahkan! – Serahkan relik itu! Para Senior!

Relik adalah barang sakral Kuil Jinshan! Awalnya, aku tidak mau menyerang karena sama-sama belajar bela diri. Jangan harap bisa melakukan hal yang memalukan! Apakah bisa kau anggap milikmu sesukamu? Aku juga menganggapnya milik kami! Paman ke-2 yang berikan padaku. Jangan banyak omong kosong! Yang bisa rebut, dialah pemiliknya!

– Serahkan relik itu! – Serahkan relik itu! – Cepat! – Serahkan! – Lunde! – Xiao Wu, tolong aku! Ini adalah area kekuasaan Siluman Angin Dingin. Dia pasti merebutnya duluan! Muridku, ikut aku masuk lubang, rebut relik itu! Berani maju duluan! Relik itu milikku! Bai Ling, kau tinggal di atas saja.

Pulanglah, Pei Lunde sudah menjadi milikku. Apa? Rupanya benar-benar Siluman Angin Dingin! Siluman apa? Siluman Angin Dingin, segera serahkan Pei Lunde! Jika tidak, akan kuhancurkan rumahmu! Kubakar seluruh keluargamu! Karena kalian ingin mati, maka akan kukabulkan kemauan kalian. Kemarilah, apakah kalian berani masuk ke Formasi Kematian Kuartet? Baik, aku akan memberimu pelajaran! Yang takut,… …pergilah!

Murid-Muridku. Ayo! Siapa?! Siluman Angin Dingin, akhiri saja trikmu yang membosankan ini! Anak Muda, apakah kau masih tidak mau menyerahkan relik? Aku ingin tanya, dengan wujudmu yang seperti ini,… …apa yang bisa kau lakukan jika mendapatkan relik? Kau tidak mengerti penderitaanku. Sebagai cermin perunggu yang jadi barang pemakaman,…

…sudah ratusan tahun aku tidak lihat cahaya matahari di luar. Setelah mendapatkan relik, aku bisa keluar dari penjara ini. Keluar dari lubang tanah ini… …sama saja dengan hanya berpindah penjara saja. Kenapa? Bukankah dunia manusia memang sebuah penjara? Setelah keluar dari lubang ini, apakah kau akan bahagia?

Emosimu mana mungkin bisa berubah hanya karena sebuah relik. Kau banyak bicara. Apakah kau masih mengharapkan orang-orang itu? Tidak ada gunanya. Lihat saja. Meski mereka sudah melewati tingkat pertama,… …tapi mereka tidak akan lolos dari tingkat kedua. Sial, apa-apaan ini! Emas palsu! Mati satu lagi. Itu bangsa siluman, iblis, hantu dan monster, bunuh!

Bisakah kau tambah tingkat kesulitannya? Kau pikir harta dan wanita bisa menjebak biksu itu? Aku sampai mengantuk melihatnya. Selama dia manusia, maka tidak akan bisa lepas dari keinginan. Mereka sudah melewati dua rintangan. Ujian yang sesungguhnya baru saja dimulai. Kau tidak bermain curang, ‘kan? Aku siluman yang menjadi cermin kuno. Tidak selicik manusia seperti kalian!

Maksudmu, pikiranmu sempit, ‘kan? Kau bilang apa? Tidak ada apa-apa. Aku mengantuk, aku tidur dulu. Saat biksu itu tiba, bangunkan aku, Paman. Apakah kau berani tidur? Kau tidak takut kubunuh?! Kau… Bagaimana ini? Kenapa kembali lagi? Muridku. Sudah mati? Mereka juga. Hei, cepat bangun! Bangun! Biasanya darah yang kalian muntahkan lebih banyak dari ini!

Kalian atasi dua rintangan dariku, termasuk pahlawan. Namun, di rintangan ketiga, kutanya kalian, masih mau mencoba? Apa rintangan ketiga? Rintangan ketiga adalah tantangan nyawa. Apakah kalian takut mati dan mau hidup? Di sini ada dua gelas teh yang bernama Arak Yin dan Yang. Arak Yang aman, Arak Yin akan membunuh.

Satu hidup satu lagi akan mati. Bisa masuk rintangan berikutnya atau tidak,… …tergantung apakah kalian berani minum arak itu. Lunde. Lunde, bangunlah. Kau tidak apa-apa, ‘kan? Dik, kau datang menolongku? Lunde, aku sangat menyukaimu. Bisakah kau memberitahuku relik ada di mana? Bisa. Syaratnya, bisakah kau jangan terlalu dekat denganku, Paman?

Kau kira trik kecilmu ini akan berefek padaku? Trikku dalam menipu hanya tidak berguna untuk orang mati. Misalnya? Kau lihat saja sendiri. Sebaiknya kau duluan saja. Apakah kau sangat takut mati? Si… Siapa bilang aku takut mati? A… Aku hanya… Oh ya, waktu membaca kitab sudah tiba. Jangan minum! Kenapa kau ikut turun?

A… Aku benar-benar khawatir pada kalian. Xiao Wu, tolong jangan kau minum. Arak ini pasti sudah diberi hal aneh. Xiao Wu, tolong jangan kau minum. Untuk apa gadis ini ikut masuk? Kau akan segera tahu, sebenarnya, kalian sudah kalah sejak awal. Apa maksudmu? Apa maksudmu? A… Aku juga tidak bisa menjelaskannya.

Pokoknya, kau tidak boleh minum arak ini! Kau tidak berani, kau pasti tidak berani. Benar-benar pengecut. Xiao Wu! Dungu sekali. Relik itu akan menjadi milikku! Kenapa bisa begini?! Masih belum mengerti? Kedua gelas itu berisi racun. Sejak awal, mereka sudah kalah. Bukankah kau bilang tidak akan curang?

Aku ini siluman, ucapan siluman pun bisa kau percaya? Kau bahkan jauh lebih licik dari manusia! Aku memang mencerminkan seluruh sisi gelap manusia. Tidak ada gunanya banyak bicara. Ayolah, Anak Muda, giliranmu untuk memutuskan. Anak Muda, serahkan relik tulang Buddha. Jika tidak, biksu dan gadis ini akan sama-sama mati.

Jika kubilang, memberikanmu relik sama dengan memberikanmu nyawaku,… …apakah kau berani memintanya? Kenapa pula tidak berani? Tuan Muda Pei, jangan berikan padanya. Baiklah kalau begitu, kau ambil saja. Aku hanya punya satu syarat. Syarat apa? Tuan Muda Pei, jangan percaya padanya. Ia pasti akan mengingkarinya. Lepaskan mereka berdua.

Karena mungkin di dunia ini, mereka akan menjadi teman terakhirku… …dan gadis terakhir… …yang kucintai secara sepihak. Sebaiknya jangan katakan hal yang begitu menggelikan lagi. – Xiao Wu? – Xiao Wu? Anggap saja aku tidak bilang perkataan yang tadi. Kau tidak dengar, paham tidak? Aku tidak dengar. Namun, aku tidak tahu kalau dia.

Kenapa kau tidak mati karena arak beracun itu? Biksu tidak diizinkan minum arak. Aku juga. Kau juga tidak apa-apa? Hanya pura-pura mati untuk menakutinya. Manusia seperti kalian benar-benar sangat licik! Kau juga sangat tidak memahami manusia. Jika kami tidak pura-pura mati,… …kami mana bisa mencarimu di labirin bawah tanah ini?

Kalau begitu, aku akan melenyapkan kalian dengan tanganku sendiri! Kalau begitu, aku akan membunuhmu! Biar kulihat trik apa yang akan kau gunakan. Tidak bisa, benda ini bergerak terlalu cepat. Biar aku saja. Kekuatan gabungan! Gabung kedua mata, satukan jiwa dan raga. Gabungkan mantra sihir! Pergilah! Guru, seharusnya Anda berikan kitab rahasia itu sejak awal.

Aku sudah mencerminkan kejahatan di dalam hatimu. Kemarilah. Biksu, bagaimana mungkin kau tidak pernah berbuat salah? Mustahil, maju lagi, ayo maju lagi! Rupanya kau punya cerita lama yang seperti ini. Rupanya kau punya cerita yang begitu… Siluman Angin Dingin. Tidak kusangka, akhirnya aku bisa menemukan… …rumah lubangmu ini hari ini. Rupanya kau. Kuil Jinshan.

Xiao Wu! Tidak kuat menerima satu serangan saja. Biksu! Rupanya… Rupanya kau tidak bertindak langsung… …karena mau memanfaatkan biksu untuk mengalahkan kami. Cukup satu orang saja yang menghadapi biksu ini. Bukankah aku sudah memberitahumu sejak awal? Tiga Raja Siluman terlalu banyak bagi Bukit Sengsara dan dunia ini. Hentikan! Biksu, aku tidak membunuhmu,…

…bukan berarti aku takut pada Kuil Jinshan kalian. Nanti, jika nyawamu cukup panjang,… …kau bisa menyaksikan lautan darah di langit… …dan melihat momen ketika aku menjadi dewa di langit. Dari mana lagi kau datang? Apa yang mau kau lakukan?! Jangan pergi! Tidak ada gunanya, kau tidak akan bisa mengalahkannya. Sebenarnya, aku bisa membantumu.

Aku tahu selanjutnya dia mau melakukan apa. Juga tahu kelemahannya. Namun, kau harus buat kesepakatan denganku, mau tidak? Kau boleh melakukan apa pun padaku, dia tidak bersalah! Di dunia ini, tidak ada orang yang tidak bersalah. Menurutmu, benar tidak, Bai Ling? Sebenarnya… Sebenarnya, aku adalah… Aku… Aku yakin, kau pasti sudah paham siapa dirimu sebenarnya.

Ingatan ini,… …apa sebenarnya maksudnya? Kau adalah reinkarnasi dari biksu muda yang ke-9. Semua ini adalah takdir. Shakyamuni berceramah di pesisir Laut Utara. Dalam sekejap, semua mahkluk hidup datang dan mendengar ceramahnya. Ulat, hewan buas, burung, serangga, semua makhluk hidup berharap… …bisa segera akhiri kesengsaraan dengan kekuatan kitab suci. Sebelum Buddha memulai ceramah,…

…sembilan lampu minyak disiapkan di atas meja. Sebelum lampu minyak padam, ceramah akan terus berlanjut. Sepuluh hari berlalu seperti itu. Tiba-tiba pada suatu hari,… …seekor lipan emas yang terbentuk dari niat jahat… …menyusup ke dalam kuil. Ular pulih merasa sakit dan jatuh, pas sekali, jatuh ke lampu minyak. Melihat situasi ini,…

…biksu muda di sisi Buddha tidak tega melihat ular putih kesakitan. Sehingga dia pergi menolongnya. Tidak disangka, dia terpeleset, sembilan lampu minyak kacau. Ceramah berakhir. Seluruh makhluk hidup memohon hukuman dari Buddha. Buddha tahu semua kejadian ada sebab dan akibatnya. Karma telah ditanamkan. Karena ular putih jatuh ke lampu minyak,…

…jadi, ia harus reinkarnasi menjadi ular sembilan kali. Sedangkan biksu muda yang mengacau sembilan lampu minyak,… [Buddha] …harus jadi biksu sembilan kali. Hanya lipan berniat jahat itu yang berhasil kabur dari kuil. Sejak saat itu, dia berkeliling di dunia fana. Hari terus berganti, waktu terus berlalu. Kini, biksu muda sudah sampai di reinkarnasi yang ke-9.

Sedangkan ular putih juga sudah berhasil menjadi manusia. Gadis yang bernama Bai Ling itulah reinkarnasi ular putih yang ke-8. Sedangkan Ketua Cahaya Emas adalah lipan yang berhasil kabur. Apakah sekarang kau sudah tahu? Dungu, aku sudah tahu sejak awal. Lalu, kenapa kau masih… Apa pula hubungannya? Manusia ataupun siluman, itu hanyalah sebuah wujud. Selain itu,…

…aku sudah ingat kau siapa. Ular ini menyenangkan sekali. Apakah ia bisa menggigit? Tidak, ia tidak bisa menggigit. Biar kulihat. Minggir, kalian jangan mengganggunya lagi. Tidak bisa main lagi. Ular putih, hari ini aku menolong nyawamu. Kelak, kau harus ingat kembali dan bermain denganku. Maaf, ini salahku, aku telah membohongimu. Tidak apa-apa.

Akhirnya, kau sudah kembali dan bermain denganku. Maaf. Hentikan! Kalian kenalan lama, maka ini akan menjadi semakin mudah. Ayolah, Tuan Muda Pei, kau pasti tahu apa yang kumau. Kenapa kau ingin mendapatkan relik? Kenapa? Kalau begitu, akan kuberi tahu kau alasannya. Meskipun lipan itu berhasil kabur dari hukuman Buddha,… …namun, ia tidak mampu menghindari karma.

Meski sudah berkultivasi puluhan ribu tahun,… …ia tetap tidak bisa berubah wujud menjadi manusia dan menjadi dewa. Namun, di punggungnya ada bagian yang pernah terbakar lampu minyak. Kenapa kau memberitahuku semua ini? Aku siluman yang berubah dari cermin kuno. Aku telah mencerminkan kelicikan semua manusia seumur hidupku.

Namun, kau berbeda, aku tidak bisa melihat sisi gelap di hatimu. Ini eliksirku. Ia bisa membantumu membangunkan kekuatanmu di hidup sebelumnya. Pergilah, balaskan dendamku. Balaskanlah dendamku! Aku mau balas dendam. Atas dasar apa? Kenapa meskipun aku sudah berusaha ribuan tahun,… …aku tetap saja tidak bisa mendapat hal yang semestinya kudapat?

Atas dasar apa? Kenapa Buddha boleh memutuskan takdirku? Inilah karma, kau tidak bisa lepas dari karma! Omong kosong! Tidak ada orang yang bisa menangkapku. Tubuh Shakyamuni ada pada relik tulang Buddha. Asalkan mendapatkan energi Buddha, aku bisa membentuk ulang tubuhku. Sedangkan kau, jangan mengulur waktu lagi, jika tidak… Hentikan! Kau bilang apa? Aku tidak dengar.

Hentikanlah, akan kuberikan. Hentikanlah, akan kuberikan padamu! Pantas saja tidak bisa kutemukan, rupanya kau sembunyikan di sana. Hari ini, akan kuperlihatkan bagaimana aku melawan langit. Kelihatannya ia sudah mendapatkan relik. Pondok Angin Dingin akan segera naik ke permukaan tanah. Cepat pergi, cepat hentikan ia! Cepat! Kultivasi selama ribuan tahun, ditambah dengan tulang Buddha.

Kini semuanya sudah siap. Sekaranglah saatnya mengadakan pertumpahan darah! Astaga, apa sebenarnya ini? Ia sudah mendapatkan relik. Punya kekuatan yang cukup untuk membuat Formasi Lautan Darah. Ia ingin meniru manusia biasa yang menjadi dewa. Ketika langit telah penuh dengan darah,… …ia akan naik dengan melawan arus dan menjadi dewa.

Ketika itu terjadi, para dewa pun tidak bisa berbuat apa-apa padanya. Sudah terlambat. Aku ingin tanya, sekarang siapa lagi yang bisa menghalangiku? Xiao Wu? Kenapa kau belum mati? Aku belum mati karena karma masih berlaku. Aku sudah paham karmaku selama sembilan reinkarnasi. Namun, kau masih terjerat oleh keserakahan. Xiao Wu. Omong kosong!

Hingga kini, kau masih saja membicarakan karma. Karena kau masih hidup, maka akan kubunuh kau,… …biksu yang suka ikut campur! Apakah kau masih punya tenaga untuk membantuku? Kau hanya manusia fana yang bertubuh tidak kekal. Kau bisa mati jika melakukan ini. Pei Lunde yang hidup di dunia fana, cepat atau lambat, akan mati.

Aku ingin menggunakan nyawaku… …untuk membantu orang yang terpenting bagiku. Kumohon padamu. Baik, aku antar kau ke sana. Biksu. Aku di sini. Bai Ling. Dia tidak apa-apa. Ayah, Ibu, aku… …adalah Jinshan, seorang biksu. A… Aku mengerti. Kau tenang saja, aku akan mewujudkan keinginanmu. Mulai hari ini, aku adalah Pei Lunde. Aku… Aku adalah Jinshan.

Xiao Wu, apakah sekarang kau sudah tahu kenapa kau dilahirkan? Demi seluruh makhluk hidup. Lalu, untuk apa kau mati? Aku juga bersedia mati demi mereka. Kenapa? Mereka adalah makhluk hidup. Karena mereka adalah makhluk hidup di dalam hatiku! Apa gunanya kalian berbuat begini? Aku tetap menang! Bagaimana bisa? Kenapa kau bisa punya kekuatan seperti ini?

Kau tidak akan pernah bisa mengerti. Mengerti? Kenapa harus kumengerti? Hari ini mungkin aku tidak bisa mengalahkanmu. Namun, bahkan Buddha pun tidak bisa menangkapku. Lain kali, aku pasti akan membunuhmu lain kali. Di masa lalu dan sekarang,… …sejak awal hingga akhir, kau tidak pernah bisa kabur. Semuanya sudah berakhir. Semuanya sudah berakhir. Dia sudah pergi.

Dia sudah menyelesaikan perjalanannya sendiri. Namun, jalanmu masih berlanjut. Masih ada satu kehidupan. Reinkarnasi yang terakhir. Aku merasa sakit sekali. Rupanya ditinggalkan oleh orang yang dicintai,… …rasanya sesakit ini. Ada lima penderitaan yang tidak bisa kita hindari. Di kehidupan selanjutnya, aku tidak mau mencintai lagi. Janjilah padaku, Xiao Wu.

Jika aku berbuat salah di kehidupan selanjutnya,… …kau harus menghentikanku. Meskipun harus mengurung atau membunuhku,… …aku tidak mau merasa sakit seperti ini lagi. Kumohon padamu. Baik, aku janji padamu. Mungkin perjalanan kalian sudah berakhir di sini. Sisanya… [Makam makhluk fana] …akan kugantikan kalian menyelesaikannya. Sudah pukul 15.00, Guru, Anda sudah tidur sangat lama.

Memang sudah sangat lama. Xiao Qi, lihat, ini tulisan apa? [Buddha] Apakah itu “Pemahaman”? Benarkah? Apakah bukan? Bagiku, bukan. Guru, gawat! Sudah terlalu lama. Sudah waktunya berakhir. Juga sudah waktunya mulai, Teman-Temanku.