[الوحوش المقدسة]|The Holy Beasts|جاءت الآلهة والوحوش القديمة إلى العالم!|خيال / زيYOUKU

Pedang Alam Semesta. Mantra pengeksekusi siluman. Qiongqi. Serahkan pil batin. Ikut denganku ke Akademi Tianshi untuk merenungkan kesalahanmu,… …maka aku akan membiarkanmu hidup. Jaga baik-baik Tianfang dan Ruoling. Kakak seperguruan. Kakak seperguruan, apa yang kau lakukan? Giok itu sempurna, emas sebagai segel. Jangan pernah dilepaskan, bacalah lima kali dan ia akan terwujud. Kakak seperguruan! [Dewa dan Iblis dari Surga] Ayo cari Ibu untuk beli Tanghulu. Baik. Ibu. – Tanghulu. – Aku mau Tanghulu. [Toko Obat] Aku mau Tanghulu. Baik, ayo. Kau mau ini? Bibi Wang, tahunya sudah siap? Kau punya sudah lama siap. Datanglah lebih awal besok. Segar, lihat sudah kubersihkan. Ini yang besar untukmu. Baiklah.

Benar-benar besar dan gemuk. Lao Li. [Toko] Beli ikan untuk istrimu lagi? Lao Li, begitu cepat sudah pergi? Aku mau masak ikan di rumah. Bagus. Kak Hua, dagingku sudah siap? Sudah. Mahir sekali. [Orang yang berbakat] Bahkan jika Pao Ding bereinkarnasi, juga tak bisa dibandingkan. Keahlian yang luar biasa dan tekad yang menentukan.

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, dia berjalan pergi tanpa bersuara. Roti digulung dengan sosis. Kupikir kau menulis puisi baru, apa kau tak ada yang baru? Bukan, arak tua di dalam botol baru. Pasangan yang baru terpisah akan lebih saling mencintai. Hanya puisi lama yang bisa mengungkapkan rasa sayangku. Kau memang pandai bicara. [Toko daging] Ambil. Hua Hua.

Aku tahu kau yang terbaik padaku. Kak Hua. Beri aku sepuluh ginjal. Baik. Pergilah. [Toko Changyao] Lao Zhang, sudah dibuka? Uang sewa adalah aturan yang sudah ditetapkan dari dinasti dulu. Kaisar saat ini, memiliki hati yang baik. Dia… Lanjutkan kerjaanmu. Wanita cantik. Lama tak berjumpa. Uang sewa adalah aturan yang sudah ditetapkan dari dinasti dulu.

Kaisar saat ini, mengasihi rakyat seperti… Pamit. Tanghulu yang besar dan manis. Tuan Hu. Tuan Hu. Uang sewa adalah aturan yang sudah ditetapkan dari dinasti dulu. Kaisar saat ini bersikap baik dan toleran. Mencintai rakyat seperti anaknya, jadi, setiap bulan dia akan… Tanghulu. Catat. Baik. Tangkap. Kau melihatnya? Kak Hua memang yang terbaik.

– Punyamu sudah siap. – Kalian lihatlah. Kak Hua, tak hanya baik, keahlian pisaunya lebih baik. Bahkan jika Pao Ding bereinkarnasi, juga tak bisa dibandingkan. Keahlian yang luar biasa dan tekad yang menentukan. Lihatlah dia. Menghafal lebih baik darimu. Kau merebut kalimatku? Lihat dirimu yang pelit. Kalian berdua dua hari lagi akan menikah.

Aku bilang beberapa kata, apa bisa merebut istrimu? Lihat dirimu. Lihat, Kak Hua masih baik padaku, ‘kan? Daging juga sudah disiapkan untukku. Jangan memikirkannya. Ini untuk Tianfang dan Ruoling. Tunggu aku. Cepat. Untuk apa ini? Apa yang dijual? Halo penduduk desa dan tetangga yang terhormat. Hari ini ada penawaran dari toko kami. Pil yang bagus dan murah. Selamat datang untuk membeli. Baik! Ini adalah pil batin dari toko kami. Efeknya sangat tak biasa. Mari datang melihat-lihat. Untuk kecantikan dan memuluskan kulit. Hanya satu pil per hari.

Makan, minum teh, mengobrol, tak menghabiskan waktu. Orang dewasa, anak kecil, pria atau wanita, bisa memakannya. Otot dan garis otot perut bisa diwujudkan. Baik! Aku bilang Akademi Tianshi, kau bilang tampan. Akademi Tianshi. Tampan. Akademi Tianshi. Tampan. Akademi Tianshi. Tampan. Hari ini hanya menjual 200 kapsul. Jika terlewatkan, tunggu 15 hari lagi.

Pil batin Akademi Tianshi tak perlu dijelaskan lagi. Setelah memakan, akan menjadi… – …secantik Ruoling! – Secantik Ruoling! Mari. Jangan berebutan, semuanya ada bagian. Semuanya ada bagian. Menyingkir. Hari ini serahkan semua pil batin padaku. Satu pun tak boleh disisakan. Tuan Tan. Anda datang di saat yang tak tepat. Pil batin sudah habis terjual.

Bagaimana kalau Anda datang lagi lain kali? Jika tak ada barang, jamin dengan orang. Aku… Kenapa? Bukankah ini Nona Ruoling? Bagaimana kalau begini saja? Selama Nona Ruoling pergi ke kediamanku,… …dan melayaniku beberapa hari, aku tak akan mengungkit hal ini lagi. Kak Tianfang. Tuan Tan. Anda jangan gelisah. Kudengar Anda menambahkan istri baru lagi.

Di usia Anda, ‘hati-hati taman Anda penuh dengan bunga… …dan rambut Anda berwarna hijau’. [*Diselingkuhi] Apa maksudmu? Ini pil yang baru kusempurnakan. Selama Anda memakannya, pasti Anda akan menjadi kuat,… …dan menjalani rumah tangga romantis. – Hanya ini? – Iya. Begitu efektif? Sungguh. Begini saja. Hari ini biarkan Nona Ruoling mencoba obat ini. Menyingkir.

Tiga dua… Nona Ruoling. …satu. Apa yang kau berikan padaku? Tentu saja obat yang kusempurnakan. Selama aku menjentikkan jari seperti ini,… …perutmu akan menjadi lebih besar. Menindas Adik Ruoling di depanku? Kau pikir aku mudah digertak? Ayo pulang. Kau pikir aku Xiao Mogu mudah digertak? Xiao Mogu hebat sekali. Sudah bisa membantu Kakak.

Aku tak akan melepaskanmu! Xiao Mogu hebat. Sangat ada gaya Kakak Tianfang. Kakak nanti akan membeli Tanghulu untukmu. Baik. Aku sudah lama tak makan. Penurut sekali. Maaf. Guru. Guru, jangan pergi. Guru. Tianfang. Ingatlah janjimu pada Guru untuk mengurus Ruoling dengan baik. – Guru. – Guru. Guru, kau benar ingin meninggalkan kami? Guru jangan pergi.

Guru. Guru, jangan tinggalkan kami. Guru. Kak Tianfang saatnya makan. Rindu pada Guru lagi? Tidak, siapa yang merindukannya? Menurutmu, Guru sudah pergi begitu lama, kapan dia akan kembali? Terserah padanya, siapa yang mengingatnya? Keras kepala. Lihatlah, kita sudah kaya sekarang. Bukankah hidup kita masih baik-baik saja? Aku tinggal di sini, bukankah untuk menemanimu?

Selain itu, kelak jangan tersenyum seperti itu kepada orang luar. Masih tersenyum begitu manis. Aku bahkan tak pernah melihatnya. Oh ya? Kak Tianfang juga merasa, aku cantik, ‘kan? A… Aku sudah lapar, aku mau makan. Paman Tian. Ruoling, Tianfang. Apakah Xiao Mogu ada di sini? Tak ada. Dia tak kemari. Tak ada.

Aku sudah mencari di mana-mana. Ini sudah larut. I… Anak ini… Dia bisa ke mana? Tak bisa, a… Aku harus mencarinya. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Kak Tianfang. Ada apa? Ada aura siluman. Kembali. Xiao Mogu. Adik Ruoling, aura siluman ini sangat kuat. Tampaknya sulit dilawan.

Apa yang sulit dilawan? Ini bisa membunuh kita. Ayo. Ayo pergi. Kak Tianfang. Kembali! Ruoling, cepat pergi. – Lepaskan aku. – Cepat lari! Kau tak… Jangan ribut, berdiri di sini. Apa yang kau lakukan? Gadis kecil itu adalah tetanggaku. Kelak mungkin kita akan menjadi teman baik bersama. Jika kau melepaskannya, aku akan memberimu hadiah.

Kau boleh asal memilih pil batin dari toko kami. Aku seorang siluman, aku makan pil batin apa? Menyingkir. Berhenti. Kembali. Sudah tak muda, masih begitu nakal. Kuberi tahu padamu, itu semua salah paham. Kau tahu salah paham? Kelak datang ke Kota Shiquan,… …jika ada urusan, ingatlah untuk mencariku. Ada ada janji makan malam.

Aku sudah tak sempat, aku pergi dulu. Kau ini! Kau… Kau baik-baik saja? Aku sudah telat, aku pergi dulu. Kau ini! Kau sudah mimisan. Bukankah sudah memberitahumu jangan terlalu nakal? Ini reaksi refleksku. Ada orang memanggilku. Aku di sini, sebentar. Keterlaluan! Xiao Mogu menurutlah, tunggu Kakak di sini. Kakak akan segera kembali. Kakak, aku takut.

Ini… Sudah larut hari ini. Semua orang juga lelah, ayo kembali ke istana. – Baik. – Baik. Ayo. Siapa? Tuan. Saya ingin memohon bantuanmu. Bisakah membawa anak ini ke Kota Shiquan? Xiao Ding, Xiao Dong. Nona jangan cemas. Melindungi rakyat adalah tugas Patroli Sembilan Kota. Mengantarkan seorang anak kecil bukanlah masalah. Baik.

Tunggu Kakak datang menjemputmu. Terima kasih. Nona, apa kau dalam kesulitan? Apa perlu aku memimpin pasukan untuk membantu? Tak perlu, orang awam ke sana juga akan mati. Kalian berdua dengarkan. Bisa-bisanya dia bilang aku adalah orang awam. Benar-benar berbeda dari yang lain. Bukan, mengapa kau begitu gelisah? Bukankah itu lelucon? Kau juga baik-baik saja, ‘kan?

Apa aku akrab denganmu? Siapa yang mau menjadi temanmu? Tolong! Siapa yang mentraktirmu makan malam? Panggil dia. Kalian merusak urusanku. Aku tak dapat menahan amarah ini. Kau si Gemuk, aku akan bertarung denganmu! Kau orang tak ada kerjaan! Tak berguna sekali! Membuatku marah saja. Hari ini aku mau memimpin keadilan atas Langit.

Kak Tianfang, kau baik-baik saja? Tak apa-apa. Masih berani kembali? Adik Ruoling hati-hati. Aku akan menghabisi kalian! Kak Tianfang. Hujan ini semakin deras. Nona, kau akhirnya kembali. Mari, jangan sampai terkena hujan. Kau tak terluka, ‘kan? Aku baik-baik saja. Adik Ruoling, siapa Tuan Muda ini? Aku juga tak tahu. Hanya tahu dari Patroli Sembilan Kota.

– Xiao Mogu. – Xiao Mogu? Nona, aku sudah menyelesaikan tugasku, mari. Aku saja. Mari Xiao Mogu. Datang ke tempat Kakak Tianfang. Hanya tak tahu apa nama Nona? Terima kasih atas bantuanmu. Namaku Ruoling. Ini kakak seperguruanku, Tianfang. Ternyata Nona Ruoling. Namaku Sima Huaichong. Tuan. Orang sudah diantarkan, silakan Anda pergi.

Adik Ruoling, ayo pulang ke toko denganku. Ayo. Nona Ruoling. Sudah larut dan hujan. Bagaimana kalau kuantar pulang? Tak perlu, terima kasih. Putra Mahkota. Putra Mahkota. Sudah saatnya berangkat. Ayo berangkat. Perlahan-lahan. Kak Tianfang, tahankanlah. Sakit? Kak Tianfang, kau hari ini sangat hebat. Kau sendirian melawan siluman tua itu.

Masih membuatku bisa menyelamatkan Xiao Mogu. Benar-benar keren. Memang keren. Bukan, Adik Ruoling. Ayo, duduk. Duduk. Ketahuilah. Kelak jangan lakukan hal ini lagi. Aku sangat cemaskan keselamatanmu. Ada Kak Tianfang di sini, aku tak takut. Untung ada Tuan Muda Huaichong. Jika bukan dia, aku tak bisa kembali menolongmu. Huaichong? Sima Huaichong? Dia…

Bukankah dia Putra Mahkota? Apa yang begitu hebat? Ketahuilah, kelak menjauhlah dari dia. Apa? Tatapannya padamu itu terlihat salah. Apa yang salah? Tak ada yang benar. Menurutku, cukup benar. Jangan menunda hal besar. Situasi saat itu sangat mendesak. Si Gendut itu berani menyerangku dari belakang dengan cakarnya. Saat itu aku memberinya kaki tanpa bayangan Tianfang.

Kutendang sampai dia berlutut dan memohon belas kasihan. Paman Tian. Pendekar Tianfang sangat hebat. Kali ini, untung ada Pendekar Tianfang dan Nona Ruoling. Jika kalian berdua tak membantu, Xiao Mogu takutnya akan mati. Paman Tian, ini yang harus kami lakukan. Benar. Hanya hal kecil. Terima kasih. Oh ya, silakan disantap.

Aku akan menambahkan beberapa hidangan lagi. – Ruoling, makan ikan. – Terima kasih Kak Tianfang. Lao Tian, ingat bayar uang sewa. Baiklah. Anak sialan, kau baik-baik saja? Sudah berapa kali kubilang untuk tak ikut campur? Paman Guru, kali ini bukan salah Kak Tianfang. Kapan bukan salah Kak Tianfang-mu? Kali ini berbeda.

Jika kita tak membantu, Xiao Mogu mungkin sudah mati. Kali ini kalian beruntung. Siluman itu bukan siluman biasa. Sudah berapa kali kubilang untuk tak ikut campur? Terutama siluman besar itu. Berbahaya, tak berharga dan tak ada uang. Poinnya adalah tak ada uang. Ketua ke-2 benar. Ayo jual roti denganku. Jual roti apa?

Lebih baik menjual daging denganku. Jual daging? Kak Hua baru-baru ini ingin memperluas toko… …dan kekurangan tenaga kerja. Pernahkah kau melihat penjual daging yang kaya? Aku juga tak pernah melihat pemimpin patroli yang kaya. Kau… Kau sedang meremehkanku? Aku… Tianfang, lihat aku. Kuberi tahu padamu belakangan ini, pengadilan mau rekrut orang. Ayo kerja denganku. Pertimbangkanlah.

Mengumpulkan uang sewa denganmu? Emosiku tak sebaik Anda, aku takut dipukuli. Kalian berdua meremehkanku bersama? Ini… Baiklah. Aku adalah divisi resmi kekaisaran. Masa depanku terjamin. Di luar gunung ada gunung, selain siluman masih ada siluman lain. Berbahaya pergi keluar untuk bertarung. Teringat dulu saat aku ikut bertarung dengan gurumu.

Kapan aku bukan berlari ke baris pertama? Paman Guru, kau begitu hebat? Jika tak percaya, tanyakan mereka. Iya, berlari mundur. Ketua ke-2. Ada apa? Melaporkan kabar duka? Benar-benar kabar duka? Ayo cepat pergi. Ayo. Tianfang, Ruoling. Tak ada masalah, kalian segera kembali ke toko. Pergilah. Ayo. Paman Guru.

Arwah mereka telah diambil. Ini bukan kelakukan siluman biasa. Apakah aku tak bisa membedakannya? Cepat pergi. Namun,… Putra Mahkota tiba. – Memberi salam pada Putra Mahkota. – Berdirilah. Nona Ruoling. Benarkah siluman yang melakukan ini? Putra Mahkota. Ini semua kasus pembunuhan biasa. Putra Mahkota. Manusia memiliki arwah, siluman memiliki pil batin.

Mayat ini semua terluka di bagian tengkorak. Pasti bukan mati secara normal. Putra Mahkota. Meski yang dikatakannya masuk akal,… …namun, tak menutup kemungkinan bandit yang melakukannya. Memalsukannya seperti perbuatan siluman dan membingungkan kita. Kak Tianfang, di musim panas ini,… …mayat akan busuk dalam waktu kurang dari tiga hari. Namun, lihat mayat ini. Di mana aromanya?

Mana mungkin ini perbuatan bandit. Putra Mahkota, menurut saya,… …ini tak seperti yang dilakukan siluman. Iya, Ruoling masih kecil. Dia mengatakan hal yang tak berdasar. Apa yang tak berdasar? Kami adalah penerus Akademi Tianshi. Bagaimana mungkin tak melihatnya? Putra Mahkota. Jika disimpulkan secara meyakinkan, itu dapat menyebabkan orang panik. Bagaimana jika mengumumkannya mati karena dirampok?

Temukan kebenarannya dalam tiga hari. Paman Guru. Kak Tianfang, kalian… [Akademi Tianshi] Kak Tianfang, apa yang kau lakukan? Apa yang kau buat? Kak Tianfang. Kenapa hari ini kau… Kenapa hari ini kau tak jujur? Jika Guru masih ada, dia akan mencari tahu sampai akhir. Ini tanggung jawab Akademi Tianshi. Tanggung jawab apa?

Nyawa adalah yang terpenting. Guru di mana? Akademi Tianshi di mana? Adik Ruoling, dengarkan kataku. Jangan urus hal ini lagi. Ayo, bantu Kak Tianfang menempelkan jimat. Ayo, cepat. Jika semua orang di sekitar kita meninggal,… …apa kau masih tak peduli? [Akademi Tianshi] Adik Ruoling, ini aku. Kak Tianfang. Aku mengalami mimpi buruk itu lagi.

Dua siluman tikus, mereka bergegas menggigitku. Jangan takut. Kak Tianfang di sini. Bukankah itu hanya mimpi? Setelah bangun sudah menghilang. Kak Tianfang, kenapa aku tak bisa mengingat masa laluku? Kau… Saat kecil, kau terkena penyakit serius… …dan membuat otakmu bermasalah. Namun, bahkan jika seperti itu,… …juga tak bisa terus memimpikan tikus.

Karena kau sudah linglung, jadi, selalu memimpikan tikus. Namun, tikus kali ini sangat familier. Bukankah itu familier karena kau selalu memimpikannya? Mari, minum air. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Paman Tian. – Xiao Mogu. – Paman Tian. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Xiao Mogu. Paman Tian Paman Tian bangunlah. Xiao Mogu.

Xiao Mogu sadarlah. Xiao Mogu. [Makam] Kak Tianfang. Sudah saatnya kita pergi. Xiao Mogu. Paman Tian. Aku Tianfang akan membalas dendam untuk kalian. Huaichong memberi salam pada Penasihat Negara. Ada apa Putra Mahkota ke sini? Ada beberapa kasus aneh di masyarakat belakangan ini. Metodenya kejam. Semua meninggal dengan aneh. Tak seperti perbuatan manusia.

Huaichong merasa kemungkinan besar itu adalah siluman. Mohon saran dari Penasihat Negara. Aku sudah tahu dengan yang dikatakan Putra Mahkota. Mohon Putra Mahkota tak cemas. Masalah ini, akan kuperiksa. Putra Mahkota silakan pulang. Mohon bantuan Penasihat Negara. [Hal yang paling menyedihkan adalah sikap keras kepala] Hal yang paling menyedihkan adalah sikap keras kepala.

Tuan, dewi mana yang kau temui? Apakah kau sudah mengurus urusan yang diberikan Tuan Besar? Urusan ini agak rumit. Ketika cederaku membaik,… …aku pasti akan mengambil arwah anak itu. Tak perlu repot-repot. Arwah yang lahir dengan semua elemen api… …sudah kubantu kau mengambilnya. Kau tikus sialan yang tak mengikuti aturan.

Aku yang duluan menemukan arwah ini. Tuan. Aroma tubuhmu sangatlah bau. Tak heran selalu disadari orang lain. Lihat, selama kami mengoleskan pelembab bibir darah manusia,… …tubuh kami akan mengeluarkan aroma manusia. Pelembab bibir? Kalian membunuh orang dan mengambil darahnya. Hati-hati mengungkapkan rencana Tuan Besar. Tak perlu kau khawatir. Jangan cemas.

Aku pasti akan membunuh dua ahli siluman itu… …untuk melampiaskan amarahmu. Kalian juga kalah di tangan mereka? Hanya kesalahan sesaat. Aku hanya bertanya-tanya. Meski aku tak memakai pelembab bibir kalian,… …namun, dengan keterampilanku untuk menyimpan aura siluman,… …bagaimana mereka menemukanku? Aku juga merasa aneh. Bagaimana ahli siluman wanita itu menyadari keberadaan kita? Kak Tianfang, lihat.

Ini kedua siluman tadi malam. Kau tak salah melihat? Ini tikus emas berekor panjang yang selalu berpasangan. Apa yang kalian lakukan? Bukankah sudah kubilang? Jangan memprovokasi siluman yang merebut arwah. Paman Guru. Aku sudah melihatnya. Siluman kali ini satu komplotan dengan siluman dari Desa Mopan. Jangan ikut campur dalam hal ini.

Pokoknya satu kalimat, jangan ikut campur. Apa kau punya hati nurani? Kau tak peduli saat Desa Mopan dibantai sebelumnya. Sekarang Paman Tian dan Xiao Mogu juga meninggal,… …apa kau masih tak peduli? Kau… Kau sedang meremehkanku. Aku… Aku berpikir demi keselamatan kalian. Kau memang nakal. Tianfang, kau tak boleh nakal seperti dia.

Saat ikut aku ke pengadilan dan bekerja sesuai jadwal… Cukup! Aku memiliki tanggung jawab atas kematian Xiao Mogu. Aku akan mengurus hal ini. Putra Mahkota tiba. [Dekret] Putra Mahkota memiliki dekret. Pendekar Tianfang dan Nona Ruoling diminta… …masuk ke istana untuk membahas rencana penangkapan siluman. Menangkap siluman? Baguslah. Terima dekretnya. Mohon Putra Mahkota memaafkan mereka.

Jurus Tianfang dan Ruoling masih terlalu dangkal,… …dan tak bisa untuk menangkap siluman. Kalian selidiki kebenarannya dan melenyapkan siluman,… …sepenuhnya bergantung pada Akademi Tianshi kalian. Tianfang menerima dekret. Nona Ruoling. Ini perjalanan yang panjang dan sangat lelah untuk berjalan. Bagaimana kalau menaiki tungganganku? Ayo. Putra Mahkota, Adik Ruoling terlahir penakut dan takut naik kuda. Aku…

Nona Ruoling tak perlu takut. Aku akan selalu melindungimu. Terima kasih Putra Mahkota. Mari. Putra Mahkota, aku yang menerima dekret ini. Harusnya aku yang membasmi siluman. Adik Ruoling kemari. Kau seorang gadis. Tak baik melawan siluman. Patuhlah, dengarkan Kak Tianfang. Kembali ke toko dan bantu Kak Tianfang menjaga toko.

Kak Tianfang, bagaimana aku bisa membiarkanmu pergi sendiri? Aku mau pergi denganmu. Kau mau pergi denganku? Selain itu, Putra Mahkota juga ada, jadi, Kak Tianfang jangan cemas. Ayo. Adik Ruoling, kau di sisi ini. Kelak saat keluar, Kakak harus menemanimu baru aman. Cara mati yang sama. Aura gelap di antara alis. Tengkorak yang terluka.

Arwah mereka semua diambil. Kapan ini ditemukan? Mayat-mayat ini ditemukan setelah kembali dari Desa Mopan. Mengapa hanya pelayan dan tak ada Kasim? Kasim sendiri sudah tak sempurna. Tak ada gunanya mengambil arwahnya. Masuk akal. Kau sepertinya sangat mengerti pemikiran siluman. Nona Ruoling. Itu yang dikatakan orang-orang di istana. Kalau begitu Nona, kau harus berhati-hati.

Baiklah, karena mayatnya sudah diperiksa,… …kalian bisa istirahat dulu. Xiao Ding, Xiao Dong. Cepat pergi menyiapkannya. – Baik. – Baik. Nona Ruoling. Besok aku akan mengadakan perjamuan untuk menyambutmu. Terima kasih Putra Mahkota. Sama-sama. Adik Ruoling. Setelah kau kenyang besok, bawakan aku dua mantou. Tak ada yang mengundang Kak Tianfang. Pendekar Tianfang bercanda.

Datanglah ke ruanganku untuk istirahat dulu. Mari. Aku sudah bilang padamu untuk berhati-hati di istana. Bagaimana jika seseorang mengetahuinya? Apa yang bisa mereka lakukan? Jika satu orang melihatnya, aku akan membunuhnya. Jika dua orang melihatnya, aku akan membunuh mereka berdua. Jangan sembarangan. Kelak tak boleh ada kesalahan lagi. Aura Ruoling ini sangat berbeda.

Mungkinkah dia benar-benar… Kak Tianfang, menurutku, Xiao Ding dan Xiao Dong… …sedikit aneh. Mari kira uji mereka untuk mengetahui… …apa yang mereka sembunyikan. Gaya kekaisaran memang layak dengan reputasinya. Adik Ruoling, jika kau suka bisa tinggal di sini lebih lama. Sangat agung. Kedua pendekar. Xiao Ding. Bajumu sangat bagus. Di mana kau membelinya?

Kau seorang pria, kenapa menyentuh pakaian wanita? Nona Xiao Ding. Bahan bajumu sangat bagus. Mari mencuci tangan. Baik, terima kasih. Adik Ruoling, aku akan membantumu. Lancang! Putra Mahkota. Apa-apaan ini? Putra Mahkota, bukan salah mereka. Saya yang ceroboh dan terpeleset. Masih tak keluar? Baik. Nona Xiao Ding. Pelembab bibirmu jatuh. Terima kasih Nona Ruoling.

Nona Ruoling. Kau juga sudah lelah sepanjang jalan. Aku sudah menyiapkan kamar untuk kalian. Kasim Liu. Antarkan Pendekar Tianfang ke kemarnya. Baik. Nona Ruoling. Kamarmu di sini, silakan. Putra Mahkota, saya lihat tak perlu lagi. Adik Ruoling, sejak kecil tidur denganku. Dia suka memakai lenganku sebagai bantalnya. Aku… Kalian tidur bersama? Tentu saja.

Putra Mahkota, kami pamit. Adik Ruoling, ayo. Ayo. Ayo. – Kak Tianfang. – Ayo. Kak Tianfang. Ayo. Kak Tianfang. Kapan kita tidur bersama? Hanya bercanda, mengapa menganggapnya serius? Apa kau sudah menyadari Xiao Ding dan Xiao Dong bermasalah? Mereka adalah siluman tikus. Namun, kenapa aku tak bisa mencium aura siluman mereka? Dungu. Kau tak melihat…

…bahwa pelembab bibir mereka terbuat dari darah manusia? Kita kelak harus lebih berhati-hati. Tentu saja. Kak Tianfang, apa yang kau lakukan? Kak Tianfang. Mereka sudah curiga pada kita. – Akan telat jika tak bertindak. – Jangan ceroboh. Mereka adalah halangan jika dibiarkan hidup. Tuan Besar akan menyelesaikan jasanya. Kita harus berhati-hati dalam segala hal.

Satu goresan pisau untuk satu orang. Isap darah mereka semua. – Masih bisa meninggalkan jejak apa? – Jangan impulsif. Apa ini? Ini adalah… Pil pengontrol siluman? Iya. Apa pun kultivasinya, selama dia makan pil pengontrol siluman,… …dia pasti akan menunjukkan bentuk aslinya. Akankah Putra Mahkota menunjukkan bentuk aslinya setelah memakannya?

Dungu, Putra Mahkota adalah manusia. Percuma saja jika dia memakannya. Pada saat itu, kita bisa mengalahkan mereka berdua. Bisa menyalahkan mereka tentang siluman yang rebut arwah. Bukankah lebih baik membunuh dua burung dengan satu batu? Meminjam pisau untuk membunuh orang. Putra Mahkota adalah pisau kami. Benar. Kenapa? Mengapa ini berakhir sebelum dimulai? Putra Mahkota.

Putra Mahkota, jika Anda tak melakukan sesuatu,… …itu baru benar-benar berakhir. Namun, Nona Ruoling dan Kak Tianfang sudah… Putra Mahkota, sepengetahuanku, Akademi Tianshi memiliki aturan. Pernikahan antara satu akademi tak diperbolehkan. Benarkah? Benar. Iya, Putra Mahkota. Malam ini, Anda bisa bersulang dengan Nona Ruoling. Biarkan dia melihat ketulusan Anda. Benar. Ketulusan.

Kak Tianfang, teknik dua siluman tikus itu tak dangkal. Apa yang harus kita lakukan? Adik Ruoling, apakah kau lupa… …bahwa kita memiliki pil pengontrol siluman? Arak apa? Wangi sekali. Adik Ruoling, sebagai gadis harus lebih menjaga sikap. Penerus Akademi Tianshi harus lebih berwibawa. Kalian keluar dulu. Baik. Dulu ada seorang pria dan seorang wanita…

…yang hidup bersama sejak kecil. Mereka teman masa kecil yang naif lalu, cinta mereka bersemi. Tak lama kemudian, mereka memutuskan untuk menikah. Ini harusnya adalah cerita yang bahagia, ‘kan? Namun, salahnya adalah mereka berasal dari akademi yang sama. Saudara dari akademi yang sama. Ini mengacaukan aturan akademi dan menghina aturan.

Jadi, mereka memutuskan untuk menjauh dari dunia. Namun, tak disangka mereka dikejar oleh orang akademi mereka… …dan dipaksa sampai ke tebing. Apa yang mereka lakukan saat ini? Apa lagi yang bisa mereka lakukan? Mereka hanya bisa mati dalam cinta dengan melompat dari tebing. Menyedihkan, benar-benar menyedihkan. Adik Ruoling, ikan ini enak, makan lebih banyak.

Sudah merepotkan kalian untuk menangkap siluman. Aku akan menghabiskan arak ini untuk menghormati kalian. Silakan. Adik Ruoling, Putra Mahkota. Adik Ruoling-ku tak bisa minum. Aku akan meminumnya. Kak Tianfang, haruskah kita juga bersulang untuk Putra Mahkota? Baik. Xiao Dong. Xiao Ding. Maaf atas apa yang terjadi semalam, aku meminta maaf pada kalian.

Bersulang pada kalian, aku akan menghabiskannya dulu. Pendekar Tianfang. Hanya hal sepele, tak layak disebut. Aku akan meminumnya untuk mereka. Putra Mahkota. Jangan lupa untuk mengungkapkan perasaan Anda pada Nona Ruoling. Tuan, Nona, kulihat bulan hari ini sangat indah. Bagaimana kalau aku memberikan puisi dadakan untuk Nona Ruoling? Jika Bi Hongzhen adalah wanita cantik,…

…maka aku hanya bisa bertanya, siapa peri yang indah ini? Memeluk kerinduan dan melihat ke bulan. Tak mudah untuk menemukan gadis yang begitu kusukai. Ruoling Huaichong. Puisi Putra Mahkota yang akrostik sangat hebat. Bagus. Putra Mahkota, puisi yang bagus. Bakat sastra Putra Mahkota sangat bagus. Namun, aku orang kasar. Aku hanya tahu.

Harus selalu berada di sisinya untuk melindunginya… …adalah cara menunjukkan kebaikanku. Melindungi? Pendekar Tianfang. Kau seorang diri. Bagaimana melindunginya? Aku tak berbakat, hanya memiliki sejuta prajurit. Punya sejuta prajurit? Adik Ruoling tak perlu itu. Aku punya penyulam dan dapur kekaisaran. Adik Ruoling hanya suka memakai baju pemberianku. Dia memakan masakanku. Aku punya hati yang tulus…

…yang tak akan pernah bisa dibandingkan dengan ketulusanmu. Kau… Kak Tianfang. A… Aku masih punya arak. Apa aku takut padamu? Siapa yang takut? – Minum. – Kau minum. Kak Tianfang. Putra Mahkota. Kak Tianfang, kau sudah mabuk. Terima kasih Putra Mahkota telah menunjukkan cinta kepada kami. Bagaimana kalau kita semua minum? Baik. Baik. Ayo.

Tuang penuh. Nona Ruoling. Aku akan meminum arak ini untukmu. Semoga kau bisa mengerti hatiku. Cepat, tutup gerbang kota. Hentikan mereka. Paman Guru, kau sudah di sini. Jika aku tak datang, bisakah kalian menang? Lindungi Putra Mahkota. Apa-apaan? Adik Ruoling, hati-hati. Adik Ruoling, cepat lari. Cepat lari, Adik Ruoling. Kak Tianfang! Hati-hati! Ruoling.

Hati-hati, Ketua ke-2. Cepat lari. Aku di sini, cepat kejar aku. Kak Tianfang! Lelaki ini lebih sulit untuk dihadapi, serahkan padaku. Pepatah mengatakan,… …”Kau sebagai orang tua harus bermoral.” Pepatah mengatakan, “Hewan masih bisa bahasa manusia?” Apa katamu? Beraninya kau meremehkanku? Aku berpengetahuan luas. Katakan sekali lagi. Apa… Apa mau bilang binatang? Kau…

Katakan sekali lagi. Binatang yang terpelajar? Pepatah mengatakan, “Jika berbudaya, maka harus kenal tulisan.” Kau bahkan tak mengerti jimat. Menyingkir. Adik Ruoling! Berani memukul Adik Ruoling? Adik Ruoling! Adik Ruoling, bagaimana denganmu? Apa kau terluka parah? – Aku baik-baik saja. – Aku akan memapahmu. Hati-hati. Semuanya sudah selesai, Adik Ruoling. Nona Ruoling! Gadis! Tianfang!

Baik-baik saja, ‘kan? Sudah berapa kali kubilang untuk tak ikut campur? Nona Ruoling, kau baik-baik saja? Lihat, kau sudah berdarah. Bagaimana kalau ke istana, aku akan memanggil tabib untukmu? Putra Mahkota, tak perlu. Ada aku yang menjaganya. Ayo. Paman Guru, ayo. Putra Mahkota, pamit. Gadis, kau sudah lapar? Nona Ruoling. Kau istirahat dulu.

Aku akan menjengukmu lain hari. Sudah berapa kali kubilang untuk jangan ikut campur? Jangan ikut campur.