[وادي الدود]|The Worm Valley|اقتحم فريق سرقة المقابر بشجاعة قبر الملك شيان|أكشن/مغامرة|YOUKU

[Abad ke-20, 1970-an] Beberapa waktu lalu, [Kuil Kaye, Asia Tenggara] ada wanita hamil di kota. Tidak ada yang tahu siapa ayah dari anak kandungannya. Sekarang, perutnya sudah makin besar. Keluarganya berpikir untuk membereskan hal ini. Meskipun tidak dikurung di kandang dan ditenggelamkan, para rakyat percaya sebuah aliran sesat. Cepat pergi.

Ibu dari nona ini sudah menerima uang dukun. Dia pun menjual anak di dalam kandungan putrinya untuk dijadikan boneka hantu. Itu menakutkan untuk diceritakan. Tempat membuat boneka hantu itu di Kuil Kaye ini. Kuil ini sudah ditinggalkan selama puluhan tahun. Ini sangat angker. Tidak ada yang berani pergi. Rumornya, ada hantu gentayangan di sini.

Jika tidak menggugurkan anak ini, kelak bagaimana kau menikah dengan perut yang mengandung? Ibu. Ibu. Dewa Kaye memberkati. Jangan sentuh anakku! Kumohon pada kalian, lepaskan kami! Lepaskan kami! Dia akan segera lahir. Apa yang mau kau lakukan? Yang segar baru cukup ganas. Dewa Kaye. Anakku. Kau pergi gali lubang. Kalian cepat kubur dia. Di tubuhnya.

Tuan Hu. Coba kau lihat foto dua ular saling menggigit ekor ini. Apakah terlihat familier? Sejak saat itu, tempat ini menjadi wilayah hantu. Dalam jarak seratus mil, tidak ada yang berani datang. Kemudian, ibu dari gadis itu ditemukan orang di luar hutan. Dia sudah gila. Bentuknya sangat mirip dengan mata hantu bintik merah. Tuan Hu.

Jika kita menemukan Mutiara Muchen ini, bukankah sudah memecahkan masalah mata hantu bintik merah milik kalian? Jin. Selama bertahun-tahun, akhirnya kau bisa diandalkan kali ini. Kali ini, aku sungguh tidak menipu kalian. [Lembah Cacing] Takutnya tempat ini sedikit mengerikan Tuan Hu, Tuan Gendut, aku pertama kali datang ke tempat ini. Kalian harus melindungiku dengan baik.

Tuan Gendut. Kurang lebih di sini tempatnya. Ayo pergi. Kurang lebih di sini. Di sini tempatnya. Tuan Hu. Pelan-pelan. Jin. Kemari. Jangan takut. Selama ada Tuan Gendut dan Tuan Hu di sini, aku jamin kau selamat. Dengarkan aku. Jika Mutiara Muchen itu sudah ketemu, saat kembali ke Beijing, aku traktir kau makan daging kambing.

Semoga perkataan Tuan Gendut membawa berkah. Selama kita bisa pulang dengan selamat kali ini, aku pasti akan makan sampai kalian bangkrut. Hu, kau lihat tampang pengecutnya ini. Balaskan ketidakadilan. Balaskan dendam. Bawalah keberuntungan. Jangan ganggu kami. Orang di sini khusus menggunakan bayi yang mati untuk dijadikan boneka hantu. Lalu, ditukar dengan harta benda.

Belakangan, sering ada anak yang hilang di kota. Mungkin boneka hantu cemburu dengan anak yang sudah dilahirkan ini. Lalu, membunuh mereka. Paman membawakan mainan untuk kalian. Tungganglah kuda kecil ini. Jangan cari Paman. Semua mainan ini untuk kalian. Sayang. Jin. Meminta perlindungan secara tiba-tiba tidak terlalu berefek. Kalau kau punya niat itu,

Kau sembah aku saja. Aku sangat hebat dalam berbagai hal. Lebih baik aku cari Tuan Hu saja. Jin. Dia tidak sehebat aku. Mari. Satu, dua. Kemarilah, Jin. Ada apa? Bantu. Satu, dua, tiga. Hati-hati sedikit. Jin, jangan jauh dariku. Aku bilang pada kalian, jangan mengejek Jin. Jin belum pernah turun ke makam. Jin, jangan khawatir.

Aku akan menggali yang besar untukmu setelah kau mati. Tutup mulutmu. Apa-apaan? Nyalimu besar sekali. Apakah ini nyali yang dimiliki manusia? Tuan Hu. Gambar Raja Xian Menuju Keabadian. Ini adalah adegan para rakyat kagum ketika Raja Xian menuju keabadian. Seseorang mendapat keabadian, semua orang mendapat keberuntungan. Bagaimana? Tuan Hu. Aku tidak salah bicara, ‘kan?

Ini benar Makam Raja Xian, ‘kan? Mutiara itu pasti ada di sini. Gawat. Barangnya sudah hilang. Ada orang yang lebih dulu sampai dari kita. Suara apa itu? Tuan Hu, Tuan Gendut. Ada apa ini? Apakah hantu gentayangan? Gendut. Ada apa? Tadi mereka yang bernyanyi. Ada hantu. Tuan Hu. Di mana? Jin. Jin.

Ada orang yang menyentuhku. Bayi. Ada bubuk. Jin, kau terlalu penakut. Coba kau pikir, jika benar hantu, bagaimana dia meninggalkan bubuk kepadamu? Aku tidak sebaik kalian. Aku sangat menghargai hidup. Ayo pergi. Ada apa ini sebenarnya? Tempat ini tidak terlalu beres. Semuanya perhatikan. Ini adalah mekanisme hidrolik. Seharusnya ada sebuah makam lagi di belakang ini.

Dalam Fengsui terdahulu, air melambangkan harta. Orientasi yang sesuai adalah posisi Kan. [Xibei, Qianliu, Dongbei, Genba] Jika mau buka pintu ini, harus menggunakan dorongan air untuk membuka mekanismenya. Benar-benar sebuah mekanisme. Tuan Hu. Kau hebat. Ini seharusnya adalah Makam Raja Xian, ‘kan? Mari. Satu melahirkan dua, dua melahirkan tiga. Tiga melahirkan segalanya adalah pintu masuk.

Energi Yin dan Yang sulit digabungkan. Menyentuh emas, tulang, dan wajah. Menghormati almarhum. Hu Bayi. Wang Kaixuan. Yang Xueli. Untuk mengobati penyakit aneh mata hantu bintik merah, tidak bermaksud mengganggu dan meminta maaf untuk membuka peti. Memberi hormat kepada almarhum. Tidak takut. Menghormati kehidupan almarhum. Tidak bersalah. Mengambil barang almarhum. Tidak masalah. Buka peti. Profesional.

Angkat petinya. Tarik. Raja Xian ini sangat kaya semasa hidupnya. Bahkan petinya dari emas murni. Mari. Di sini tidak ada tulang Raja Xian. Hu. Ada sebuah gulungan di sini. Gendut, jangan pegang. Ini adalah sebuah mekanisme. Jin. Tuan Hu, tolong aku. Tuan Hu. Tuan Hu, Tuan Kai, tolong aku ke atas.

Benda apa ini? Sama sekali tidak bisa dibuka. Ini adalah Kunci Harimau Sembilan Istana. Ini adalah provokasi dari Raja Xian kepada penerobos makam. Kalau begitu, putar ke kiri atau ke kanan? Biar aku saja. Jangan asal bergerak. Tuan Hu. Aku hanya percaya padamu. Biar aku saja. Pegang ini. Aku tidak sanggup bertahan lagi.

Jika ada ribuan kunci pada pintu, itu pasti sesuai bentuk heksagram Yin dan Yang. Jurus aksara Zhen. Tanah Petir. Awan dan hujan gelap. Mengejutkan ratusan mil, tidak takut kehilangan belati. Luar kiri empat, kanan dalam empat. Atap kristal api naga Tianbao. Apa maksudmu? Dalam “Catatan Hukum Kuno” tercatat,

Orang kuno menggunakan dua lapis kaca untuk membuat kubah makam. Ditengah diisi dengan Minyak Api Naga. Kalau ada yang menerobos, api naga akan jatuh dan membakar batu. Sekarang, api ini sudah mulai menyala. Sebentar lagi, tempat ini akan roboh. Tuan Hu. Apakah ini bukan heksagram buatan, tetapi heksagram bawaan? Heksagram bawaan. Aku tidak mau mati.

Heksagram bawaan. Heksagram saling bersilang. Menghitung masa lalu akan lancar, memprediksi masa depan akan ditentang. Luar kiri tiga, kanan dalam empat. Jin. Salah lagi? Jin. Aku pasti akan membawamu keluar. Jangan bergerak. Hu sedang membuka kuncinya. Kau pegang dengan erat. Tuan Hu! Jin. Tuan Gendut! Tidak sia-sia aku menjadi saudara dengan kalian. Apa maksudmu?

Aku merasa tidak sia-sia datang kemari. Jin! Jaga diri kalian. Jangan! Jin! Jin! Jin! Sudah berapa lama? Setengah jam. Ikatan dalam hatimu sulit diatasi. Secara psikologis, trauma ketakutanmu berasal dari rasa bersalah. Kau tidak bisa terus tenggelam dalam kesalahan masa lalu. Apakah kau tahu? Ada banyak hal yang harus kau lakukan di masa depan.

Ada banyak orang yang juga memerlukan kehadiranmu. Itu… Hari ini sudah selesai? Kalau kau tidak ingin bicara hari ini, kita bicarakan lain waktu. Apa? Kita sudah datang. Kenapa harus dibicarakan besok? Datang ke tempatmu sangat mahal. Benar bukan, Hu? Ada apa denganmu, Hu? Kenapa kau mimisan lagi? Kau tidak bisa begini.

Biaya pengobatan harus dibayar, ‘kan? Aku tahu. Ambil, semua ini untukmu. Ini juga tidak cukup. Jatuh ke mana? Jangan bicara, tidak ketemu lagi. Setiap kali selalu begini. Dasar. Gagap. Gagap, apa yang kau lakukan? Dengarkan aku. Belakangan, barang jualanku sudah di tangan. Tidak bisa dijual, tidak ada uang tunai. Begini saja, kau pilih sesuka hati.

Senar dari Dinasti Tang, rantai dari Dinasti Song. Dewa zamrud yang dirangkai dengan benang nilon. Pilih salah satu. Aku tidak tertarik. Kau simpan saja sendiri. Lebih baik kau beri uang padaku. Kau adalah dokter. Bagaimana kau hanya mementingkan uang? Apakah kau bisa tidak peduli Hu berbaring di dalam?

Karena Dewa Kaye aku baru memberi toleransi hingga hari ini. Anggap saja ini sebagai biaya dupa untuk Dewa Kaye. Berkatilah aku. Kau sedang menghina Dewa Kaye. Gagap, kenapa kau malah marah? Begini saja. Kau beri tahu aku, Dewa Kaye suka pria atau wanita. Kalau tidak bisa, aku persembahkan diriku. Pergi sana! Aku bercanda saja.

Tuan Hu. Aku tidak salah bicara, ‘kan? Ini Makam Raja Xian, ‘kan? Aku ada di mana? Kenapa aku tidak bisa keluar? Tuan Hu. Tolong aku, Tuan Hu. Tuan Hu! Tolong aku! Tuan Hu! Jin! Cepat lari. Jin! Pergi. Jin! Jin! Hu. Hu. – Lepas, aku mau menyelamatkannya! – Hu, tenangkan dirimu! Lepaskan aku!

Jin sudah mati. Hu, ada apa denganmu? Kenapa kau malah marah kepadanya? Aku tanya, apa yang kau lakukan? Ini sudah yang ke berapa kali? Hu. [Rumah Sakit Baba] Mata hantu bintik merah ini semakin membuatmu mimisan. Setelah Nona Yang kembali, kita pikirkan caranya. Baik. Hu. Ada apa denganmu? Bukankah biaya pengobatanmu sudah harus dibayar?

Ketahuan jualan barang palsu, ‘kan? Coba kau katakan. Aku sudah bayar biaya sewa, masih harus bayar pengobatanmu. Uang yang sisa di kantong juga tidak cukup beli sebutir telur. Apakah bisa kalau tidak jual? Hu, kau lepaskan dirimu sendiri, oke? Lihat kondisimu sekarang, coba hitung kau bisa hidup berapa hari lagi? Nona Yang sudah akan kembali.

Katanya ada kabar terbaru dari Mutiara Muchen. Dengarkanlah aku. Kita pergi coba sekali lagi. Aku sudah bilang. Aku tidak akan turun makam lagi. Bukan. Hu, kenapa kau tidak bisa melepaskannya? Jin sudah mati. Iya! Aku yang mencelakai Jin! Bukan, apa maksud perkataanmu? Kenapa Jin mati? Jin mati agar kita bisa hidup.

Kalau kita tidak pergi mencari Mutiara Muchen dan turun ke makam, dia tidak akan mati! Kau lihatlah sendiri. Lihatlah sendiri. Lihat kondisimu sekarang. Kita adalah saudara. Kalau kau mati, aku bisa menemanimu. Namun, bagaimana dengan Nona Yang? Apakah kau pernah mempertimbangkannya? Kau adalah seorang perampok makam. Kenapa? Gagal sekali langsung menjadi pengecut?

Aku tidak bisa melakukannya. Kau bukan hanya bersalah kepada Jin, kau juga bersalah kepada tetua! Aku bilang padamu, aku bisa pergi sendiri tanpa dirimu. Jangan menyesal kalau aku mati! [Berduka untuk Wang Kaixuan] [Persembahan] Kaixuan. Kenapa kau pergi tiba-tiba? Para Dewa di atas. Berkatilah aku agar mati dengan lancar hari ini.

Yang keras, kenapa tidak bisa menangis? Bukankah kau profesional? Buat menjadi ramai. Kemari. Sayang, imut sekali. Boneka kecil. Tunggu Kakak masuk. Kakak mati sebentar lagi. [Persembahan] Jangan buru-buru. Segera. Sudah kubilang berapa kali padamu, barang ini tidak boleh diletak di sini. Apakah aku pernah bilang? Bukan di sini. Iya, di sana. Cepat pergi, cepat pindah.

Ini disiapkan untukku? Boleh. Rambut pirang juga boleh. Begini. Yang ini. Taruh di bagian utara peti mati. Itu taruh di bagian kiri peti mati. Pergilah. Kembali kau. Ini taruh bersama denganku di dalam peti mati. Untuk apa kau merekamku? Rekam di dalam. Ayo pergi. Adegan sebesar ini sudah cukup untuk memicu emosi Hu, ‘kan?

Kau rekam yang baik. Kaixuan. Menangislah. Kenapa? Bukankah profesional? Dia tidak menangis. Kaixuan. Kenapa kau pergi secepat ini? Di mana penata riasnya? Boneka yang ikut dikubur ini sedikit terlalu jelek. [Jalan Tiongkok] Tidak ada yang tidak tahu aku di Jalan Tiongkok. Kalian mencariku adalah pilihan tepat. Aku adalah pemilik rumah mereka.

Mereka menyewa setengah bar milikku dan diubah menjadi toko barang antik. Ini tempatnya. Ayo masuk. Masuk dari sini adalah toko mereka. Kedua orang ini. Berutang uang sewa dua bulan dalam sekejap. Sulit diusir. Kau adalah teman mereka? Terima kasih. Selama ada uang, siapa pun adalah teman. Gagap. Demi bekerja sama denganmu untuk mengobati Hu,

Aku sudah menghabiskan seluruh uang di kantongku. Kita sudah sampai di tahap ini. Kau memberitahuku kau tidak menaruh kaset video? Aku mau membantumu. Dia akan menyinggung Dewa Kaye. Aku berpikir bagaimana kalau aku membuka tutup ini sekarang? Aku masuk mencari wanita itu dan kami pergi sejauh mungkin.

Pada saat itu, kami tidak bisa melihat apa pun… Lepaskan aku. Kalian siapa? Apakah kalian tahu siapa aku? Kalau berani, lepaskan aku! Kau… Siapa kalian? Apakah kalian tahu siapa aku? Kalau berani, kalian… Kalau kalian tidak puas saat membeli barang di tempatku, kalian bisa mengatakannya. Kami punya layanan mengganti dan mengembalikan. Kak.

Sebenarnya ada hal apa kau mencariku? Aku adalah Scott. Pimpinan Prajurit Bayaran Razer. Awalnya aku mau membahas bisnis dengan Tuan Hu. Bisnis apa? David. Turunkan pistolmu. Apakah ini caramu memperlakukan orang yang mungkin menjadi mitra bisnis kita? Kakakku ini, ingin meminjam kemampuan merampok makam kalian untuk membawaku mencari sebuah tempat. Benar-benar tidak berjodoh.

Aku telat datang sehari. Hanya sehari. Kak Wang, dia… Dia sudah meninggal. Namun, Saudara Hu seharusnya juga sudah pusing. Tiba-tiba kehilangan orang kepercayaan. Aku punya sebuah cara bagus. Apakah kita bisa cari kembali rekan yang membantumu? Aku, Hu Bayi, tidak asal bekerja sama dengan siapa saja. Ada apa? Sudah. Sudah cukup. Tuan Hu.

Apakah menurutmu sekarang kami sudah mencapai standarmu? Aku merasa kelompok kalian ini sudah berhasil menerima ujian dariku. Sepenuhnya mencapai standar untuk bisa bekerja sama denganku. Aku juga merasa begitu. Tidak perlu. Kau lepaskan dia dulu. Gagap. Gagap, kau baik-baik saja? Ini adalah tempat yang ingin kami tuju. Hu, ada sebuah gulungan di sini. Tuan Hu.

[Berduka untuk Wang Kaixuan] [Toko Barang Antik Gendut] [Persembahan] Kalau tidak, kenapa aku mencarimu? Bereskan dan pergilah. Bukan masalah pergi atau tidak, tempat itu benar-benar sangat berbahaya. Jangankan aku, bahkan ada banyak orang… Berhenti. Xueli. Siapa kalian? Kau seharusnya tanya siapa kau? Sayangku. Kita sudah menemukannya. Dia adalah Yang Xueli. Lihatlah.

Rekanmu yang lain sudah berkumpul. Kali ini, kita pasti bisa mendapatkannya. Ada apa denganmu Wang Kai… Wang Kaixuan sudah mati. Bagaimana aku bisa tahu ada apa? Aku juga sangat sedih. Aku… Itu. Tolong dimaklumi. Kami berdua sudah lama tidak bertemu. Berpelukan tidak kelewatan, ‘kan? Meskipun Kaixuan sudah mati,

Tetapi kita sudah memiliki semua rekan baru ini. Mereka bisa membimbing kita untuk kembali bangkit. Aku merindukanmu. Sekarang sangat berbahaya, kau anggap aku sebagai Hu bayi. Hu Bayi. Kita perhitungkan masalah kita nanti. Lihat ini. Dari mana kau dapat gulungan ini? Aku membelinya dengan harga tinggi. Jangan bergerak, Pria Tua.

Masalah ini tidak ada hubungannya denganku. Aku tidak tahu apa pun. Aku juga tidak melihat apa pun. Hanya orang mati yang bisa menyimpan rahasia. Kita bawa dia saja, boleh, ‘kan? Kami tidak membawa orang tidak berguna. Aku dokter, bukan orang tidak berguna. Benar. Bagaimana jika kau demam atau flu? Kalau begitu, ayo kita berangkat.

Para Tuan, kita sedang menuju jalan ketenaran dan kekayaan. Tempatnya jauh juga, ya? Jangan sembarangan bergerak. Si Gendut sialan itu sungguh membawa sial di tempatku. Lihatlah semua ini. Jika bukan karena orang asing itu bayar sewa, aku sudah lama mengusir kalian. Apa-apaan ini? Sungguh sial. [Persembahan] Bukankah kalian buka toko barang antik?

Kenapa tiba-tiba buat upacara duka? [Paspor Negara Amerika] [Gunung Zhelong] Belum jelas Hu bisa datang atau tidak. Mungkin kita harus selamatkan diri sendiri. Aku sudah periksa tadi. Orang mereka tidak terlalu banyak. Kau akan mendapat semua impian dan kekayaan yang kau mau dalam hidupmu di sini. Aku akan cari peluang nanti

Agar sekumpulan berengsek ini tahu apa itu bela diri Tiongkok. Kita harus menjarah dan mengambil semua emas. Lihatlah dirimu. Selamat datang di pesta, teman-teman. Kau pasti belum pernah lihat yang seperti ini. Masih mau tunjukkan bela diri Tiongkok? Tunggu aku. Tunggulah aku. Apakah kau yakin jalan kita benar? Bagaimana aku bisa tahu! Ikuti aku.

Gulungan dalam peti mati di Kuil Kaye dulu, sepertinya adalah ini. Jangan buru-buru. Amati saja dulu. Cari peluang baru bicarakan. Cepat jalan. Siapa yang kau dorong? Inikah sikap kalian dalam memperlakukan genius? Coba saja kau sentuh aku lagi. Tenang. Cepat jalan. Tolong perhatikan langkahmu. Nona Yang, kemarilah dan lihat jenis bunga apa ini.

Sepertinya ada dalam Kitab Bahan Obat. Wanita ini sangat galak. Lihat. Dua. Tiga. Empat. – Lima. – Ayo, Tuan Hu. Pertunjukan dimulai. Apa maksudmu? Kita sudah tiba di Tanah Lima Dewa. Menurutmu, di mana pintu masuknya? Menurut catatan kuno… Kau pegang terbalik. Menurut catatan kuno… Masih terbalik. Pekerjaan kami ini sering kali…

Tubuh fana dan gerbang surga. Jiwa bayi menyerap jiwa, Lima Dewa bertanya di puncak. Nona, jangan dibaca lagi dan cepat pikirkan solusinya. Dengarkan aku. Barang ini sama sekali tidak berguna. Lihat caraku. Carilah naga dan bagi emasnya untuk melihat gunung yang berlapis. – Satu lapisan adalah penghalang. – Jangan khawatir.

Jiwa yang tiada berada di alam semesta. Aku membawa semua orang untuk mencari makam. Atur pasukan, jenderal, dan bertarung menunggangi kuda adalah dirimu. Mekanisme yang sebenarnya ada di sana. Semuanya harap tunggu sebentar. Sepertinya ini diputar, ‘kan? Awas. Jangan mempermainkanku! Siapa yang mempermainkanmu? Total ada lima kepala Dewa. Mana pun yang dipilih,

Peluangnya hanya 20 persen. Pilihlah kalau kau mampu. Lihat. Kau tidak pilih, tetap aku yang pilih. Permisi. Aku sangat menyesal. Lihatlah. Kali ini tidak masalah, ‘kan? Kau yakin? Aku sangat menyesal atas kejadian hari ini, tetapi tinggal dua lagi, ‘kan? Bagaimanapun, masing-masing punya peluang 50 persen. Aku saja. Tidak. Aku yang pilih. Sialan! Tolong aku!

Hu Bayi! Terima kasih sudah memutarnya untukku. Aku akhirnya mengerti bagaimana rekanmu meninggal. Kau tidak tahu apa pun. Ini namanya metode eliminasi. Dengar. Setelah beberapa yang tereliminasi sebelumnya, yang terakhir pasti benar. Turunkan aku! Tunggu aku. Cepat pikirkan solusinya sekarang. Total ada lima peluang. Kau bisa salah empat kali. Luar biasa. Sangat menjanjikan.

Cepat selamatkan Bos dulu. Ini yang kubilang profesional. Minggir! Makam Raja Xian. Akhirnya aku menemukanmu. Makam Raja Xian? Menurutmu, semua kendi ini berisi apa? Bukalah dan lihat, maka kau akan tahu. Isinya adalah tulang bayi. Boneka hantu. Ini cara membuat boneka hantu. Boneka hantu adalah karya khas Asia Tenggara. Mereka disebut sebagai janin emas.

Mereka sudah diberkati guru besar atau biksu terkemuka. Semua ini mungkin dibuat untuk menemani Raja Xian dalam makamnya. Biarkan jiwa bayi yang diaborsi atau meninggal prematur tinggal di sini untuk mengunci jiwa mereka agar bisa dikendalikan. Kita tidak boleh menyinggung jiwa para bayi ini atau akibatnya akan sangat fatal. Kau adalah dokter,

Jadi tidak boleh percaya takhayul begini. Apa yang kau lakukan? Apa yang kau lakukan? Minggir! Tidak mau kerja, ya? Kalau tidak kerja, aku akan potong gaji kalian. Aku potong gajimu! Ada apa? Apa yang kalian lihat di sini? Bunuh dirimu sendiri. Bunuh dirimu sendiri. Bunuh dirimu sendiri. Bunuh dirimu sendiri. Jangan lihat mural di dinding!

Itu menyebabkan halusinasi! Xueli. Xueli. Xueli, sadarlah. Hu. Asap beracun. Cepat lari! Lari! Cepat! Lari! Heksagram Kan barat adalah jalan buntu. [*Heksagram ke-29 dalam Taoisme] Kita tidak bisa berakhir di sini begitu saja, ‘kan? Jadi, sekarang bagaimana? Benar-benar tidak ada jalan lain? Aku tidak mau mati di sini. Cepat cari cara lain.

Kan menunjukkan bahaya, doa yang kecil akan terwujud. Karena elemen air, harus dirawat dengan air. Ada jalan di sini. Cepat lari! Cepat! Ayo bangun, Gagap. – Tadi bahaya sekali. – Tidak apa-apa. – Ternyata ada gas beracun. – Tidak apa-apa. Ada aku yang menjagamu. Kenapa kau tidak menghubungiku setelah aku kembali?

Bukankah sekarang kau sudah kembali? Bagaimana jika aku tidak datang? Aku tahu kau pasti datang. Untung saja kau datang tepat waktu. Saat kau tidak ada tadi… Sudahlah. Dengarkan aku, pulanglah denganku. Mau ke mana? Aku bilang padamu, kata si berengsek ini adalah Makam Raja Xian. Kita bisa menemukan Mutiara Muchen di sini.

Hanya karena satu ucapannya, kau percaya? Kau pertaruhkan hidupmu. Ini adalah peluang dan kita bisa mencoba sekali. Kau memakai nyawamu sebagai taruhan. Semuanya dengarkan aku, apakah kalian memikirkan perasaanku? Saat dia menekan remot kontrol, aku akan meledak, lalu aku akan menemui Dewa Kaye. Siapa kau? – Hu Bayi. – Wang Kaixuan. Siapa dia sebenarnya?

Wang Kaixuan. Bukankah dia sudah mati? Ini adalah masalah pribadi antara kami bertiga dan tidak bisa memberitahumu sekarang. Cinta segitiga yang dramatis. Kau menyukainya, tetapi dia menyukai dia. Bukankah katanya tidak boleh mengganggu istri teman? Bukan, kau tidak tahu apa yang terjadi, berhentilah menunjuk seperti ini. Kau tidak akan mengerti.

Pakailah ini, jangan sampai dipakai miring. Saudaraku, warna ini cocok untukmu. Aku tidak peduli dengan semua itu. Jika tidak maju, maka akan mati. Karena kalian sudah berkumpul sekarang, pimpin saja jalannya dan jangan punya niat jahat. Tercatat di peta, jiwa bayi menyerap jiwa, Lima Dewa bertanya di puncak.

Mencari jejak kepala Dewa di puncak gunung sudah sesuai. Kabut beracun menyebabkan semua orang berhalusinasi. Sepertinya ini adalah dua kalimat terakhir di peta. Memotong otot dan tulang, naga menjelajahi jurang. Peta apa? Peta ini dari mana? Tidak apa-apa. Aku mendapatnya di lelang. Jika Tuan Wang tertarik, aku bisa memberikan peta ini padamu

Setelah peti mati ditemukan. Namun, aku peringatkan kau. Jika kau terus bertindak sembrono seperti ini padaku, aku tidak akan sungkan lagi. Sudahlah. Lepaskan. Ayo pergi. Patung batu di kedua sisi adalah Yazi. Bukan monster pembawa keberuntungan. Yazi akan membalas tanpa henti. Ada jembatan rusak di depan. Apakah kau yakin mau terus jalan?

Kita sudah sejauh ini dan kau mau kembali sekarang? Ini adalah kunang-kunang yang bermutasi. Jika ada bahaya, ia akan meledak. Hati-hati semuanya! Serangga terbang ini tertarik pada panas. Cepat lari. – Lari! – Cepat! Suar! Ambil ini. Memotong otot dan tulang, naga menjelajahi jurang. Hanya jika jembatan runtuh, baru ada jalan keluar.

Sama sekali tidak bisa dilawan, bagaimana ini? Cepat! Potong tanaman merambat, biarkan jembatan runtuh. – Cepat! – Apa? Minggir! Apa yang kau lakukan? Apa yang sedang kalian lakukan? Jika jembatan tidak putus, kita semua tamat. Cepat! Pegang yang erat! Xueli. Pegang yang erat! Hu. Gendut. Aku tidak apa-apa. Itu patung Syiwa. Dalam kitab Dewa India,

Syiwa dan Wisnu duduk berhadapan. Jika tebakanku benar, patung Wisnu di seberang harusnya adalah pintu keluar yang asli. Pergi dan periksa. Saudaraku, aku rasa kau adalah master sejati. Pantas saja Nona Yang jatuh cinta pada orang lain. Benar, ‘kan? Bagaimana, saudaraku? Jika kau tertarik, kita bisa bergabung. Kita bisa cari uang bersama-sama.

Peluang seperti ini sangat banyak. Aku tidak tertarik padamu. Menurutmu, di mana pintu keluarnya? Bukankah kita akan tahu jika aku meledakkannya? Bantu aku. Sialan! Ayo, cepat pergi. Ikuti mereka. Pintu keluarnya di sana. Cepat lari. Cepat ambil dinamit dan ledakkan ia! Beres. Tidak ada masalah lagi, Gagap. Tidak masalah lagi.

Menurutku, barang ini harus kita simpan, mungkin bisa berguna nanti. Nanti? Apa maksudmu? Apa arti ucapanmu? Aku tidak berjanji kembali denganmu. Gendut. Kau tetap harus kembali hari ini. Hu. Apakah kau juga ikut dengan si Gendut? Kau jelas tahu makam Raja Xian ada di depan, kenapa menyerah di tengah jalan? Menyerah di tengah jalan?

Siapa bisa jamin selamat jika terus maju? Bukankah kita mati jika kembali sekarang? Mutiara Muchen bisa menawar racun hanyalah mitos. Aku tahu kau sedih Jin tewas. Kau tidak sedih aku dan Gendut mati? Siapa pernah coba? Berapa banyak orang kita mati di sini? Berapa yang harus kita korbankan untuk ini? Kenapa kau sangat egois?

Tanyakan padanya. Apakah dia mau ikut dengan kita? Pergi melihat juga tidak masalah. Aku adalah dokter. Aku perlu mempelajari mikroba di atas sana untuk berkontribusi pada kehidupan dan kesehatan manusia. Kalian mengerti? Hu. Jika kau pergi hari ini, maka kita bukan saudara lagi. Dia benar-benar pergi. Biarkan dia pergi. Bukankah kau sudah pergi?

Kalian mau ke mana? Tuan Hu. Aku mau memperlakukanmu sebagai saudara, tetapi kau mau memperlakukanku dengan hina. Bukankah ini tidak adil? Kau sudah tahu sejak awal. Lihatlah dia. Apakah dia terlihat seperti orang baik? Tukang omel, siapa yang kau bilang tidak seperti orang baik? Siapa yang kau bilang? Aku akan menuntunmu di sisa perjalanan.

Namun, kau harus melepaskan mereka. Berengsek! Apa yang kau lakukan? Cepat tiarap! Kau tidak berhak negosiasi denganku sekarang. Jika kau tidak menemukan pintu keluar dalam sepuluh menit, maka tempat ini akan menjadi kuburan kalian. Hei. Apa yang dia lihat? Jembatan yang tadi berarti memotong otot dan menjelajahi jurang. Jadi, tempat ini adalah

Tulang naga yang patah. Setiap upacara pemakaman pasti dijaga Monster Suci Lima Elemen. Timur melambangkan tumbuhan, artinya beruang putih. Tulang rusuk di bagian hati hilang. Barat melambangkan emas, artinya harimau. Tulang dada di area paru-paru hilang. Selatan melambangkan api, artinya Foniks. Tulang dada di area jantung hilang. Utara melambangkan air rawa, artinya gajah raksasa.

Tulang pinggang di area ginjal hilang. Di sini masih kurang sepasang tulang naga. Bangun. Hu. Hu. Sebenarnya apa yang terjadi? Infeksi darah pada luka akibat kunang-kunang masuk ke saraf otak melalui aliran darah. Itu sebabnya mereka bermutasi. Apakah ia tidak bisa mati? Hu, cepat pikirkan solusinya. Hancurkan tulang naga kesepuluh untuk menemukan pintu keluar. Hu, cepat sedikit. Cepat, Hu! Hu! Ada apa, Hu? Yang ini, bukan? Ada pintu. Xueli, cepat lari! Cepat! Cepat lari! Cepat masuk! Bayi! Begini sudah bisa. Kita tidak bisa mundur lagi. Ayo, terus jalan ke depan. Ini adalah Aula Utama Raja Xian?

Raja Xian ada di depan kita. Lisa, pergi lihat. Tidak ada teknik khusus dalam membuka peti seperti ini. Biarkan bawahanku yang menyelesaikannya. Ini tidak berbahaya, ‘kan? Hu. Kenapa kau melamun lagi? Justru karena tadi kau melamun, saudara kita hampir mati. Tahu, tidak? Yang semangat. Dengar, tidak? Berdasarkan petunjuk dari gulungan,

Lubang kuburnya adalah jalur tulang patah. Masih ada memadamkan api dan kembali pada arwah, api agung mencari langit. Kalau begitu, seharusnya ini bukan makam Raja Xian. Jangan sentuh petinya! Ya ampun. Tembak! Sebenarnya makhluk buas apa ini? Ini adalah Raja Salamander. Sejenis makhluk prasejarah yang sangat ganas. Tidak kusangka bisa melihatnya di sini. Lari!

Aku akan diam jika musuh diam. Jika kita diam, seharusnya ia juga diam. Hu. Sialan! Gendut, cepat berdiri! Gendut! Gendut! Hu. – Hu! – Kaixuan! – Hu! – Kaixuan! Kaixuan! Hu! Kaixuan! Untuk apa mencari salamander ini? Peti lebih penting. Jika kau mencari monster ini, itu tidak akan menguntungkan kita. Jika kau bergerak sedikit saja,

Aku akan segera membunuh kalian bertiga. Sini. Hu. Tembak saja! Bunuh aku! Tanpa aku, kau juga tidak akan bisa menemukan Makam Raja Xian selamanya! Mulai sekarang, coba saja kalau kau berani menyentuh salah satu dari kami! Semuanya tenanglah. Jika dia mati, kita tidak akan bisa keluar. Enyahlah. Dasarnya tidak terlihat. Ini terlalu berbahaya. Di mana cerminnya? Berikan! Cepat! Cepat. Arahkan raksasa itu tepat pada dua garis cahaya ini! Ada di sini. Ini… Mumi ini pasti istrinya Raja Xian. Cantik sekali. Ini sangat memuaskan mata. Harta karun yang sangat indah. Lisa, berhenti. Itu tidak penting lagi. Aku tidak tahu kenapa mereka mau membunuh monster itu. Namun, ini tidak penting.

Kenapa kita harus membahayakan nyawa kita untuk pergi ke sana? Bagaimanapun, kau tahu. Mari kita bicarakan hal ini, tetapi omong-omong aku melihatmu bersembunyi di sana. Untuk apa aku membayarmu? Aku kemari untuk melawan manusia, bukan monster. Sekarang semua pasukanku sudah mati. Bisa diam, tidak? Lihat ini. Kita sudah hampir mengakhiri masalah ini. Tenang sedikit, Lisa.

Perampok makam pasti bisa menangani semuanya. Bayi! Hu Bayi. Apakah kau baik-baik saja? Berdirilah. Kau baik-baik saja, ‘kan? Hu… Hu. Aku sudah membunuh Jin. Aku juga sudah membunuh Gendut. Aku ini tidak berguna! Bayi. Aku dan Gendut tahu apa yang kau pikirkan. Aku tahu kau tidak pernah ingin meninggalkan kami

Dan menyerah dalam mencari Mutiara Muchen. Namun, mereka sudah mati. Aku tidak bisa melindungi siapa pun. Hu Bayi! Hu Bayi. Bayi. Dengarkan aku. Kau masih ada aku. Aku akan terus menemanimu. Tidak peduli ke mana kau pergi, aku akan menemanimu. Perampok makam sungguh hebat. Kau bahkan bisa mengalahkan Raja Salamander ini.

Ini adalah Makam Raja Xian yang sebenarnya. Kalian sudah selesai membalaskan dendam ini. Akhirnya sekarang sudah bisa mulai membuka petinya! Aku pasti akan menemukan Mutiara Muchen dan mengeluarkanmu. Tiga peti ini disusun berdasarkan Pertemuan Tiga Serangkai. Tiga Serangkai itu mewakili kelahiran, kekayaan dan makam.

Ini juga mewakili tiga bencana yang dilewati Raja Xian selama tiga kehidupan. Jika Raja Xian ingin menjadi Dewa, harus keluar dari tiga kali reinkarnasi. Jadi, peti aslinya tidak mungkin diletakkan di sini. Letak petinya yang salah. Xueli, dorong petinya. Dorong. Tiga orang bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh. Ini adalah aturan yang ditetapkan Tetua.

Tanpa aku, Wang Kaixuan, memangnya kalian bisa membuka peti ini? Gendut! Gendut! Hu. Aku sangat beruntung, ‘kan? – Gendut. – Sudahlah, Hu. Gendut. Makhluk itu tidak membunuhku. Rugi besar jika aku mati dicekik olehmu. Aku kira kau sudah mati. Kau kira apa? Aku beri tahu kau. Bahkan Raja Neraka juga tidak berani mengambil nyawaku, tahu? Sudahlah, Hu. Lepaskan aku, aku tidak bisa bernapas. Cepat. Biarkan aku lihat. Sudah lihat, ‘kan? Perampok makam yang bermartabat tiba-tiba menangis. Bersikaplah lebih ambisius. Bukankah aku baik-baik saja? Kalau begitu, kau sungguh beruntung. Orangnya sudah lengkap. Ayo. Satu melahirkan dua, dua melahirkan tiga. Tiga melahirkan segalanya adalah pintu masuk. Energi Yin dan Yang sulit digabungkan.

Menyentuh emas, tulang dan wajah. Perampok makam, Hu Bayi. Wang Kaixuan. Yang Xueli. Meminta maaf untuk membuka peti. Memberi hormat kepada almarhum. Tidak takut. Menghormati kehidupan almarhum. Tidak bersalah. Mengambil barang almarhum. Tidak masalah. Buka petinya. Biar kulihat sebentar. Hu, pegang yang baik. Berikan Mutiara Muchen padaku. Kau lepaskan si Gagap dulu.

Kalian tidak berhak negosiasi denganku. Mari kita buat pertukaran. Aku berikan mutiaranya padamu dan kau lepaskan orangnya. Baik. Mutiara Foniks. Nirvana terlahir kembali. Gagap, kemari. Kalian ingin hidup, sedangkan aku ingin abadi. Gagap, apa yang kau lakukan? Kau sudah gila? Aku memang seorang dokter, tetapi dokter juga bisa mati. Ini juga memberiku sebuah harapan. Tidak ada obat yang bisa membuat abadi di dunia ini. Aku sudah mendapatkannya. Bagaimana bisa tahu jika tidak mencobanya? Saat itu, aku benar-benar buta sudah membiarkan Hu diobati olehmu. Gendut. Ada sebuah pepatah kuno Tiongkok, yaitu “Kehendak Langit sulit dilanggar”. Hu, Xueli, makhluk itu datang lagi. Serang!

Rebut kembali Mutiara Muchen itu! Xueli! Xueli! Xueli! Pegang yang erat! Xueli! Pegang yang erat! Pegang yang erat! – Pegang yang erat! – Aku tidak apa-apa. Mutiara Muchen ada padaku. Pegang yang baik, Xueli. Dasar berengsek! Lepaskan aku! Tolong! Aku punya banyak uang. Siapa yang butuh uang busukmu itu? Lepaskan! Xueli.

Piringan bulat yang sama saat bersama Jin waktu itu? Aku tidak kuat pegang lagi. Aku tidak kuat pegang lagi. Xueli. Tuan Hu. Manusia tidak boleh takut hanya karena ini. Aku percaya padamu. Coba sekali lagi. Itu memang Heksagram Zhen. [*Heksagram ke-51 dalam Taoisme] Namun, mau diputar bagaimanapun tetap salah. Zhen artinya guntur.

Terdengar suara di udara, tetapi tidak terlihat bentuknya. Terdengar suara di udara, tetapi tidak terlihat bentuknya. Apakah kalian percaya padaku? Aku percaya padamu. Hu, aku juga percaya padamu. Karena tidak terlihat bentuknya, itu berarti tidak ada apa-apa! Hu, sudah kubilang, kau ini hebat. Mutiara Muchen. Hu. Gendut. Hu. Kita tertolong, Hu. Kita tertolong, Hu.

Kelak jika aku punya anak dan cucu, aku akan beri tahu dia seberapa hebat kakeknya, Wang Kaixuan, dalam menghadapi monster raksasa. Kenapa punyamu luntur? Apa? Kenapa mata hantu bintik merah punyamu luntur? Biar kulihat. Kau tidak terkena mata hantu bintik merah. Saat aku beli, jelas-jelas penjualnya bilang ini anti air. Bagaimana mungkin warnanya bisa menghilang?

Kau lihat. Kalian berdua keracunan. Aku tidak bisa melihat kalian berdua mati. Jika kalian sungguh mati, bagaimana denganku? Namun, omong-omong, jika aku sungguh keracunan, itu juga tidak apa-apa. – Hu, jangan. – Kau menipu kami. Kau menipu kami. Sakit! Iya, aku salah. Jangan bergerak. Siapa suruh kau berbohong lagi? Selama berada di rumah sakit,

Kau yang menjagaku dan menemaniku setiap hari. Kau adalah idaman di hatiku. Demi bisa bersama denganmu, aku mewarnai diriku jadi seperti ini. Apakah kau suka denganku yang seperti ini? Pertunjukannya sudah berakhir. Sudah waktunya minum obat. Apakah pasien ranjang nomor enam belum sadarkan diri? Tim penyelamat menyelamatkannya dari dalam lautan.

Namun, setelah sampai di sini, dia tidak pernah sadarkan diri. Aneh sekali. Kita tidak bisa menghubungi keluarganya. Apakah dia tidak punya orang terdekat? Jika lewat satu hari lagi, dia akan dipaksa keluar. Dokter, kakiku sakit. To… Tolong aku. Jaga dia baik-baik. Baik. Sudah waktunya minum obat.

Pasien ranjang nomor enam sudah bayar dan boleh lanjut diobati. Sejak kapan dia bayar? Bukan urusanmu. Apa yang dikatakan pihak kepolisian? Mereka sudah menyelidikinya. Beberapa tahun ini, dia terus menjual organ manusia secara diam-diam dan mengarang legenda bahwa Kuil Kaye itu berhantu. Tiket pesawat kita untuk kembali sudah dipesan? Sudah mau kembali? Jika ada waktu, datanglah ke tempatku. Lalu, apakah ucapanmu saat di dalam makam itu sungguhan? Ucapan apa? Yang itu.

Baik. Gendut mencariku, aku pergi dulu. Iya, sungguhan.