[وحش تشانغآن الضبابي]|البقاء على قيد الحياة في الضباب الفوضوي! | إثارة/تشويق/زي|YOUKU

Anda lihat arah sana. Apa yang ada di sana? Putra Mahkota. Putra Mahkota. Putra Mahkota. Putra Mahkota. Putra Mahkota, tenang saja. Saya bersumpah akan melindungi keselamatan Putra Mahkota. Mohon Putra Mahkota harus tegar. Putra Mahkota. [Penginapan Chang’an] Cepat! Cepat kemari! Cepat jalan! Buka pintu! Cepat buka pintu! Jendela! – Buka pintu! – Buka pintu!

Apakah Penginapan Chang’an bisa kalian masuki seenaknya? Langit pun tidak boleh melanggar peraturan. Cepat buka pintu! Minggir! Kepala Toko. Kepala Toko. [Selamat datang] Cepat jalan! Cepat datang bantu! Tahan! [Penginapan Chang’an] [Chang’An Fog Monster] Xiao Cheng. Kenapa bisa terjadi hal seperti ini di Kota Chang’an? Putra Mahkota jangan gegabah. Monster di luar…

…sangat mungkin datang mencari kita. Anda adalah Putra Mahkota. Jangan sampai terjadi sesuatu pada Anda. Banyak mata yang melihat di sini. Jangan sampai identitas Anda terbongkar. Saya akan melindungi Anda. Tuan Muda. Jangan takut. Monster dari mana ini? Masalah baru terjadi, semua masih belum jelas. Makhluk ini menyebabkan penderitaan.

Ini adalah bencana dan juga masalah. Pemimpin tidak cerdas. Menteri lebih kuat, tapi mereka mengelabui pemimpin. Takutnya ada perubahan pada peraturan Kaisar. Anakku masih ada di rumah. Aku mau pulang. Kau tinggal di sini. Aku pergi selamatkan anak. Kau harus tahu bedakan,… …siapa yang bisa kau lindungi sekarang. Ada apa ini?

Kalau begitu, kita juga tidak bisa menunggu mati di sini, ‘kan? Mulai sekarang, siapa pun yang bisa membantu,… …kita bergiliran menjaga pintu dan jendela ini. Mulai dari kita saja. Kita pertahankan tempat ini. Menunggu pengadilan istana mengutus orang menyelamatkan kita. Menunggu? Kalau begitu, mau menunggu sampai kapan? Sana. Bawakan senjata mudah dibawa untukku.

Ini Penginapan Chang’an. Tempat melayani orang. Tidak ada senjata. Awalnya Penginapan Chang’an tidak bisa biarkan kalian masuk. Dasar pelayan. Biasanya tidak izinkan masuk tidak apa. Sekarang masih tidak izinkan. Ini peraturan Penginapan Chang’an. Peraturan apanya? Penginapan Chang’an juga dikenal Gedung Tihu Sembilan Langit. Merupakan penginapan nomor satu di Chang’an. Hanya melayani bangsawan.

Hari ini aku adalah orang bangsawan! Melihatmu begitu bertenaga. Tempatmu yang seharusnya ada di luar sana. Apakah aku takut? Kakak Xiao! Pendekar. Tidak perlu seperti ini, ‘kan? Kecuali, dia minta maaf pada pelayan. Ikut aku tutup pintu! Aduh, ya ampun! Di sini masih ada aula belakang! Tidak bisa melawannya. Mundur! Ayo. Ayo. Ayah. Mari, Guo’er.

Makan obat. – Apakah pintu ini aman? – Tenang saja. Pintu dibuat dari kayu besi padat. Cukup keras. Ternyata inilah Penginapan Chang’an. Sungguh seperti aula istana. Memang tempat untuk melayani para bangsawan. Kemewahannya tidak biasa. Hei, itu… Eh. Semuanya. Mohon dengarkan saya. Dalam keadaan bahaya ini,…

…perdebatan yang tidak perlu hanya akan lebih membahayakan kita. Tidak tahu monster apa lagi yang menunggu kita dalam kabut di luar. Tinggal di sini dan tunggu pertolongan pengadilan istana,… …mungkin adalah pilihan terbaik kita. Tenang saja. Dinding belakang aula luar tersusun dari batu. Sangat aman. Kau diam-diam ambil keuntungan? Saling bantu saat kesulitan.

Kau mengerti tidak? Kau harus bayar. Huh, kau juga bukan Kepala Toko, atas dasar apa bayar padamu? Meski aku bukan Kepala Toko, tapi aku pengurus di sini. Huh. Bayar dan dapatkan barang. Ini adalah prinsip berbisnis. Pelayan tetaplah pelayan. Banyak sekali prinsipmu. – Kuminum seteguk dan kukembalikan. – Tidak bisa. Seteguk dan kukembalikan.

Karena ini adalah Penginapan Chang’an,… …maka kini seharusnya ada kamar kosong. Adikku tidak enak badan. Siapkan kamar agar dia bisa istirahat. – Lantai atas… – Pelayan. Aku juga mau pesan kamar. Aku mau lihat apa yang berbeda dari Penginapan Chang’an. Tentu saja berbeda. Penginapan Chang’an… …dan Restoran Manchun area Pingkang kerja sama.

Wanita penghibur terkenal langsung diatur kemari. Kau datang mengacau lagi. Oh, tidak. Kali ini serius. Aku punya uang. Itu adalah kantong uangku. Karena ada di tanganku, maka ini milikku. Ini adalah sulaman emas. Kulihat banyak bangsawan memakainya. Kau benar sekali. Seorang bangsawan menghadiahiku ini. Kau berbohong! Apakah kau tidak berbohong?

Aku mau menginap di kamar terbaik. Secara teorinya, sekarang kau harus menurutiku, ‘kan? Secara prinsipnya, memang benar. Aku ingin traktir semua orang makan dengan kenyang. Boleh? Secara prinsipnya, boleh saja. Uang yang kau berikan cukup. Langit memberi hukuman. Semuanya sudah mau mati. Anggap saja makanan ini untuk mengantar kalian semua. Aduh.

Sekarang aku adalah tuan rumah, kalian adalah tamu. Selain makan, kau masih bisa merasakan hal yang lain. Kau dari Restoran Manchun? Di keadaan seperti sekarang, hal ini tidak bisa dipastikan. Sekarang? Benar. Sekarang. Namun, aku juga mau terima bayaran. Di keadaan ini, mungkin tidak bisa hidup sampai besok. Apa gunanya mau uang?

Jika bisa keluar hidup-hidup, aku masih bisa dapat uang. Ingin berkeliling bersama enam naga dan mengendarai kereta,… …mengikat kereta di pohon Fusang saat perjalanan pulang. Minum arak mewah dan membujuk setiap naga minum segelas. Kekayaan bukanlah hal yang kuinginkan. Hanya ingin… Pertahankan waktu dan masa muda. Putra Mahkota.

Kabut di luar belum ada pertanda memudar. Saya akan pikirkan cara lagi untuk diskusi dengan pelayan. Tidak perlu, Kakak Xiao. Aku malah ingin melihat apa yang akan terjadi di sini. Inilah keadaan rakyat yang sebenarnya. Memang benar. Kita sudah keluar selama empat jam. Sekarang,… …pengawal ibu kota seharusnya sudah berusaha mencari kita.

Tidak ada yang tahu kita menyamar dan patroli. Orang di istana juga tidak akan tahu kita hilang. Selain itu, jika keadaan istana juga sangat kacau,… …maka kita hanya bisa andalkan diri sendiri. Jika kabut hanya mengepung tempat ini,… …maka kita masih bisa kabur. Lagi pula, sekarang hari sudah mulai malam.

Saya tetap ingin keluar untuk melihat. Keadaan di luar terlalu berbahaya. Kau tidak boleh keluar. Semuanya. Tamu itu ingin traktir kalian semua makan. Namun, kami tidak punya koki lagi. Meski masakanku tidak hebat, tapi masih bisa dimakan. Bagaimana kalau,… Tidak tahu apakah aku boleh? Aku adalah pendayung sampan. Saat muda, aku pernah jadi koki. Oh.

Baik. Mari. Mari. Ayo. Tidak ada bayaran, ya. Hei. Kenapa tidak bisa menunggu lagi? Pengadilan istana akan menyelamatkan kita. Jujur saja. Kami bisa hidup dengan berburu,… …karena tidak percaya lagi pada pengadilan istana. Tidak percaya lagi pada pengadilan istana? Kami punya istri dan anak yang menunggu di rumah. Jika mereka juga dikepung,…

…maka hanya bisa tunggu kami menyelamatkan mereka. Ibuku juga masih menungguku. Aku mau pulang. Aku juga mau pulang. Aku juga tidak tahu bagaimana dengan anakku. Kami sering menghadapi hewan. Para hewan… …akan ada waktu berdiam diri di pergantian siang dan malam. Kabur di saat ini adalah kesempatan terbaik. Baik, kalau begitu, kita keluar bersama.

– Selamatkan keluarga kita. – Ayo pergi. Pergi sama-sama. Tidak bisa, kalian tidak bisa pergi. Jika hanya kalian berdua itu tidak apa. Bagaimana rakyat yang tidak punya senjata bisa kabur? Nyawa orang lain dipercayakan padamu,… …mohon berhati-hati dalam bertindak. Tuan Muda memikirkan hal besar dan berpikir dengan teliti.

Namun, harus bagaimana baiknya di keadaan seperti ini? Kami semua berkemauan sendiri. Daripada menunggu mati di sini, lebih baik keluar menemani anakku. Iya. Keluar dari penginapan,… …tiga persimpangan jalan di arah selatan ada Toko Pandai Besi. Perlengkapan asal pun lebih bagus dari tidak punya senjata. Kakak Xiao. Kau ikut dan lindungi mereka. Putra Mahkota.

Ini perintahku. Baik. Terima kasih. Aku ikut kalian pergi. Aku juga ikut. Pei Yuan. Kau bawa jalan. Aku jaga di belakang. Kita ikuti jalan ke arah timur. Tempat tujuan adalah Toko Pandai Besi. Ingat. Apa pun yang terjadi dan apa pun yang dilihat di jalan… …tetap harus dengarkan arahanku. Sepertinya kita terlalu khawatir.

Bertindak sesuai kondisi. [Melatih Diri] Sadarlah. Kau sadarlah. Sadarlah! Sadarlah. Harus sadar. Sadarlah. Kau menyelamatkanku. Bisa terselamatkan atau tidak, masih belum pasti. Wah. Semua sudah pergi antar nyawa? Mereka pergi melindungi rakyat. Kenapa kau tidak keluar? Aku tunggu kakakku kembali. Tuan Muda. Pakaianmu sangat mewah, auramu tidak biasa. Tidak seperti orang biasa.

Ayahku adalah pedagang garam dari Liaonan. Pedagang garam? Kulihat gambar di pelat giok pinggangmu… …lebih mirip barang istana. Kau sudah salah. Ayah. Ayah, apakah besok akan ada Ibu? Guo’er, yang patuh. Ada apa denganmu? Ayo jalan. Menurutku, mereka tidak bisa kembali lagi. Tidak mungkin. Pasti bisa kembali. Eh, tunggu. Tidak boleh nyalakan.

Cahaya bisa saja memancing kedatangan monster. Langit sudah gelap. Tanpa cahaya bagaimana Kakak Xiao bisa temukan arah penginapan? Hei. – Tidak boleh nyalakan. – Harus nyalakan. Tidak. Nyalakan. Sebaiknya dinyalakan semua. Lihat. Ayo. Kalian tahu bagaimana datangnya monster ini? Bagaimana? Kau tahu? Dunia tidak adil. Karena orang seperti dia ini. Kau sudah mabuk.

Sudah kuawasi begitu lama. Kutebak. Kau bukanlah anak pedagang garam. Melainkan mirip orang istana. Mungkin kau adalah keluarga kekaisaran. Sekalipun aku keluarga kekaisaran, apa hubungannya dengan monster itu? Pengadilan istana semena-mena, barulah ada bencana hari ini. Atas dasar apa kau berkata begitu? Ternyata kau memang orang istana. Apa maumu? Membela keadilan, memberantas bencana. Jangan.

Jika kau berani menyentuh adikku, aku tidak akan mengampunimu. Wah. Pendukungmu datang? Hanya bercanda saja. Ada apa denganmu? Orang Yi. Orang Yi apa? Ayahku ditangkap oleh orang Yi. Mereka juga memakai jubah seperti itu. Tangannya juga ada gambar ini. Perkataan anak-anak. Aku pungut jubah ini. Bagaimana dengan tato? Karena seru saja.

Gelandangan di Chang’an memang banyak yang punya tato seperti ini. Makanlah dulu. Makan kenyang baru ada tenaga hadapi monster. Benar juga. Duduklah dulu. Bagaimana dengan pemburu dan para rakyat? Sudah terpencar. Keadaannya buruk. Tidak tahu bencana hari ini sudah membunuh berapa banyak rakyat. Sudah hancurkan berapa banyak keluarga. Dari gaya bicaranya, kalian adalah orang istana?

Aku sering bertemu orang istana. Tidak ada yang bisa diharap. Nak. Tadi kau bilang ayahmu ditangkap oleh orang Yi? Dua hari lalu, aku ikut Ayah datang main ke kota ini. Ayah dan beberapa orang yang memakai jubah… …hadiri acara perjamuan. Setelah itu, dia tidak pernah kembali lagi. Ayahku bilang mereka adalah orang Yi,…

…menguasai sihir jahat. Apa pekerjaan ayahmu? Pengangkutan dari Yong’an. Eh? Hari itu aku dayung perahu mengantar orang Yi… …melewati Kanal Yong’an ke Restoran Juxian. Untuk apa orang Yi berkumpul di Chang’an? Mungkin berkaitan dengan monster hari ini. Apakah ini perbuatan orang Yi? Untuk apa melihatku? Tidak peduli kau orang Yi atau bukan,…

…aku akan selalu mengawasimu. ♪Baru bangun di pagi hari♪ ♪Ada yang bilang salju sedang turun♪ ♪Buka jendela untuk lihat pemandangan indah♪ ♪Warna putih memenuhi seluruh pandangan♪ ♪Suasana yang terasa begitu membara♪ ♪Berpakaian sederhana dengan sebuah pelat giok♪ ♪Seharusnya bukan Dewa yang sedang mabuk♪ ♪Asal menghancurkan awan putih♪ ♪Suasana yang terasa begitu membara♪

♪Berpakaian sederhana dengan sebuah pelat giok♪ ♪Seharusnya bukan Dewa yang sedang mabuk♪ ♪Asal menghancurkan awan putih♪ Ada apa denganmu? Kau punya banyak beban pikiran di luar tadi. Bukan apa-apa. Hanya khawatirkan bencana hari ini. Xiao Cheng. Apakah karena putrimu? Pantas saja. Sebenarnya tadi kau bisa pulang. Adik ada di sini. Aku tidak bisa pulang.

Lagi pula,… …di sini masih ada seorang anak kecil. Jangan khawatir. Putrimu dijaga oleh ibunya. Dia akan baik-baik saja. Ibunya sudah meninggal. Aku juga tidak punya orang tua sejak kecil. Sama seperti dia sekarang. Apa yang sudah terjadi? Setelah lewati area Xinchang di depan,… …maka kita sudah tiba di Toko Pandai Besi.

Semuanya bersemangatlah. Guru. Guru. Keberadaan monster ini tidak tetap. Saat ikut militer, aku pernah mendengarnya. Ini sangat mungkin adalah hasil perubahan dari sihir asing. Cepat. Cepat pulang beri tahu mereka. Guru. Guru! Sihir asing? Pelayan. Ada arak keras? Arak keras bisa menawari racun parasit. Di sana. Biar kuambil. Cepat! Aku datang. Dewa Langit-ku. Mari. Cepat.

Ayo. Sudah tidak berguna lagi. Kau menghancurkan patung Dewa, itu akan mendatangkan monster. Aku tidak sengaja. Tidak hormat pada Dewa, maka akan dihukum oleh Dewa dan Langit. Kita harus membunuhnya. Tidak boleh. Kenapa? Kenapa kau mau melukainya? Dia adalah keluarga kekaisaran. Dia orang istana. Jika membunuhnya, maka bisa hentikan monster. Kenapa kau begitu yakin?

Dia adalah orang Yi. Kemungkinan besar monster itu berhubungan dengannya. Rakyat dungu. Kalian akan dapatkan balasan. Kapan jendela itu terbuka? Bangsawan yang biasanya selalu berlagak hebat,… …mana pernah merasakan digigit serangga. Kau menyinggung Dewa, seharusnya kau merasakan… Kau berani menertawakanku. Kubunuh kau dulu. Wajahku sudah hancur. Wajahku sudah hancur. Tidak bisa seperti ini. Jasadnya!

Tidak bisa tinggal di sini lagi. Cepat lambat akan diserang. Xiao Cheng. Target mereka adalah aku. Tidak perlu libatkan semuanya. Apakah melihat para rakyat terluka, kita malah tidak bisa buat apa-apa? Kau percaya pada gelandangan itu? Anda jangan berpikir begitu. Mereka mengacaukan Kota Chang’an dengan alasan ini. Bukan hanya melawanmu saja.

Putra Mahkota sangat kuat, bisa melindungi rakyat. Inilah yang saya pikirkan dan yang saya inginkan. Kalian sungguh orang istana? Kau adalah Putra Mahkota? Benar. Aku adalah Putra Mahkota masa kini. Jadi, aku punya tanggung jawab hadapi semua dengan rakyat. Anda jangan percaya pada pengemis itu.

Jika itu adalah sihir asing, Anda mati pun juga tidak membantu. Lagi pula, Anda pernah bilang Anda ingin jadi Kaisar yang baik. Bagaimana jika yang dia katakan itu benar? Setelah aku mati, semua bisa tetap hidup. Putra Mahkota, hati-hati! Ternyata memang Putra Mahkota. [*Bahasa orang Yi] Kalau begitu, kalian semua harus mati. Bahasa orang Yi.

Kenapa melakukan hal ini? Anak-anak tidak bersalah. Kau juga tahu anak-anak tidak bersalah. Sepuluh tahun yang lalu,… …Kaisar bawa Pangeran yang paling disayanginya keluar. Tidak disangka dia diserang saat bermain di jalan. Pangeran hampir saja meninggal. Pengacaunya belum ditemukan,… …tapi malah menyalahkan orang Yi yang ada di dalam Kota Chang’an. Cepat jalan! Jalan. Cepat jalan!

[Titah Kekaisaran] Apakah kau tahu? Bagaimana perlakuan pengadilan istana pada orang Yi… …di Kota Chang’an setelah kasus penyerangan? Sebanyak 3.000 lebih orang. Hanya bermain trik dan jual jubah kulit,… …langsung kalian usir dari Chang’an. Banyak anak-anak yang mati kelaparan. Sekalipun mati bersama kalian,… …aku juga harus balaskan dendam anggota sukuku!

Bukankah pangeran kecil itu adalah aku? Hanya karena perubahan satu generasi,… …malah membuat semua orang di dunia ini menderita. Apakah ini salah Kaisar? Apakah ini salahku? Apakah dunia ini masih bisa tertolong? Kasus penyerangan bukanlah salah Anda. Anda adalah Pangeran, Anda harus terus hidup. Asalkan Anda tetap hidup baru bisa menebus semua kesalahan.

Membuat Kota Chang’an kembali damai dan makmur. Tetap hidup? Demi Chang’an dan para rakyat. Kalian tidak bisa hidup. Dupaku menyebabkan asap… …yang bisa menghasilkan kabut untuk memanggil monster. Monster hancurkan Kota Chang’an. Pasti akan mengguncang pengadilan istana. Setelah malam ini, Chang’an pasti akan sangat kacau. Putra Mahkota, hati-hati! Kau tidak boleh bunuh Putra Mahkota.

Juga tidak boleh hancurkan Penginapan Chang’an-ku. Ah! Sekalipun bisa menahanku,… …kau juga tidak bisa halangi monster-monster ini. Aku hanya salah satu anggota penyebab masalah hari ini. Anggota kami sudah ada di seluruh Kota Chang’an. A-Kui Nadasuo sudah datang. Hancurkanlah Chang’an! Kalian cepat pergi! Kutahan dia! Cepat pergi. Xiao Cheng. Lindungi Putra Mahkota dengan baik.

Putra Mahkota. Lindungilah rakyat Anda dengan baik. Jangan! Ayo. Cepat jalan. Kakak Pelayan. Pendekar Wanita. Bapak Pendayung Sampan. Mereka semua meninggal demi aku. Aku tidak bisa mengecewakan mereka. Xiao Cheng. Putra Mahkota. Aku harus tetap hidup. Hanya dengan begini… …baru ada harapan membersihkan kegelapan di dunia. Rakyat baru bisa melewati hari yang damai dan makmur.

Putrimu pasti sangat manis, ‘kan? Setelah lewat hari ini, saya bawa dia datang menemui Anda. Putra Mahkota. Putra Mahkota. Putra Mahkota. Putra Mahkota, akhirnya Anda bangun. Putra Mahkota, beberapa hari ini… …Anda sudah bekerja keras saat patroli. Anda tidur, jadi, tidak saya ganggu. Sudah lewat berhari-hari. Perasaan hari itu tetap begitu nyata.

Putra Mahkota, Kota Chang’an kembali makmur seperti biasanya. Xiao Cheng. Rakyat biasa hidup begitu damai. Kita tidak boleh mengecewakan rakyat. Ayo. Ayah!