[الزوجة الثعلب الشريرة]|A Wicked Wife|حادثة زوجة الثعلب الفاتنة المهددة للحياة في القرية المهجورة!

Kalian jangan ke Palung Laba lagi. Percayalah padaku. Tempat itu sangat mistis. Lima belas tahun yang lalu, rombongan kita baru saja dibentuk dan pergi ke Palung Laba untuk memeriahkan pernikahan. Ketuanya saat itu adalah orang Henan. Orang dulu percaya takhayul. Mereka perlu mengundang Mendiang Master Pendiri sebelum memulai ritual.

Tidak boleh berbicara saat mencuci tangan. Kita harus menemukan tempat seperti kuburan massal selagi langit masih gelap. Kalian harus berhati-hati saat membakar kertas persembahan. Jika ada suara aneh di sekitar saat ini, seperti suara orang berjalan dan binatang buas, berarti ia sudah datang. Pada saat ini Master akan berteriak “Sudah datang.”

Lalu semua orang akan berteriak “Sudah menangkapnya.” Setelah itu, tutupi dengan lumpur putih dan kubur di dalam tanah. Baru ritual ini telah selesai. Tidak disangka, terdengar sesuatu yang aneh malam itu. Master. Bisakah kau lebih cepat? Ia sudah datang. Master. Saat ritual belum selesai malam itu, Master seperti kerasukan.

Gao Shitou dan Li Laosan terpisah dari kami. Tidak disangka… Kepala Gao Shitou digigit. Siapa? Kau terus mengoceh. Buat cerita untuk menakut-nakuti anak-anak, ‘kan? Kau omong kosong. Semua yang aku katakan adalah kenyataan. Siluman Rubah akan berubah menjadi manusia untuk memancing. Inilah yang dilihat oleh Li Laosan. Masih mengatakan Li Laosan?

Li Laosan telah meninggal begitu lama. Sudah berapa lama matamu buta? Li Lianglou, aku telah mengadopsimu selama bertahun-tahun. Mereka telah menindasku secara langsung. Kau bahkan tidak membelaku. Kau bahkan tidak membelaku. Dia mabuk lagi. Sudahlah. Jika kau menakuti anak-anak lagi, apa perbedaanmu dengannya? Makanlah roti ini. Kita semua datang dari tempat yang berbeda.

Kita terjebak di sini di tengah malam sudah cukup menyesakkan. Entah kapan hujan akan berhenti. Lewat sini, Sersan. Hujannya sangat deras. Semuanya, mustahil untuk menemukan perahu untuk pergi ke seberang hari ini. Tidak bisa Pak Penjaga. – Kita masih punya urusan. – Ya, tidak bisa. Aku masih belum makan. Kami sangat sibuk.

Jika kalian marah, mengeluhlah pada Dewa Naga. Aku tidak ingin bersama dengan pembunuh. Pembunuh? Omong kosong. Apa yang kalian lihat? Kalian kenal? Li Bantian, bandit dari Gunung Yaozi. Erzi, pimpin para saudara kita untuk menjaga gerbang. Tidak ada yang diizinkan masuk atau keluar dari sekarang. Baiklah.

Jaga gerbang, tidak ada yang diizinkan masuk keluar. Baik. Dia adalah kepala bandit. Dia Master ke-2 di sudut kaki gunung Yaozi. Apa yang kalian gumamkan? Dia melakukan banyak pembunuhan. Diamlah. Dikatakan bahwa dia bisa melihat hantu dan bisa menggunakan ilmu sihir. Dia terutama memakan anak yang belum dewasa.

Semua anak laki-laki dan perempuan yang melewati Gunung Yaozi telah diambil hati dan dimakan paru-paru olehnya. Aku menyuruhmu untuk diam. Kemari. Mereka semua dari mana? Sama dengan kalian. Mereka juga terhenti oleh hujan dan tidak dapat menyeberangi sungai. Dengarkan aku. Biar aku beri tahu kalian. Kini kita telah menghancurkan sarang bandit.

Penjahat ini juga sudah dihukum. Kami bertugas untuk mengawalnya ke kantor pemerintahan provinsi. Jika ada yang membuat masalah malam ini, maka harus tanyakan apakah pistol ini mengizinkannya. Nanti kau beri tahu mereka untuk berhati-hati. Latar belakang mereka tidak jelas. Jangan sampai mereka adalah komplotan bandit itu dan ingin membebaskannya. Kapten Song.

Kau tidak perlu cemas. Semuanya sudah digeledah. Orang-orang ini tidak memiliki tas atau kotak. Siapa pun yang berulah akan aku tembak. Sungguh sial. Bagaimana bisa bertemu pembunuh saat berlindung dari hujan? Ya. Sabarlah, hujan akan segera reda dan akan ada kapal. Apakah hujan ini bisa berhenti? Lari. Li Laosan, cepat lari.

Sudah sampai mana aku bercerita? Apakah sudah menyebutkan Siluman Rubah? Selanjutnya, aku akan bernyanyi. Siluman Rubah itu… Sudahlah, masih bahas Siluman Rubah? Pikirkan saja apa yang bisa kita lakukan malam ini. Apa yang harus dilakukan? Kita hanya bisa bersabar. Oh ya, semuanya. Tadi kudengar kalian mau ke Palung Laba.

Ada pemakaman dan kami diundang untuk membuat pertunjukan. Kakak, apakah kau pergi ke sana juga? Li Lianglou, sudah aku beri tahu ada Siluman Rubah mengacau di sana. Jangan pergi. Mengapa kalian tidak percaya? Kau tidur saja. Aku lihat kau mirip Siluman Rubah. Mengapa kau masih mengoceh tentang hal itu? Lihatlah, siapa yang percaya selain kau?

– Sudahlah. – Setiap hari begini. Aku, aku sedikit percaya. Kak, ceritakan kisahmu. Aku pergi ke Palung Laba untuk membeli bahan obat 15 tahun lalu. Namun, cerita yang aku dengar di sana berbeda dengan ceritamu. Apa yang beda? Memang Siluman Rubah. Namun, bukan Siluman Rubah memancing. Melainkan seorang penjudi yang bernama Xie Jin. Dia menikahi

Istri rubah dari desa. [The Wicked Wife] [Kaya] Xie Jin mendirikan toko kecil di desa. Dia memiliki kehidupan yang berkecukupan, tapi dia suka berjudi. Aku dengar dia kalah telak hari itu. – Berdiri. – Jangan pukul aku. Berdiri di tempat. Kakak Xie. Kau belum menang sejak awal tahun. Dengan bunga yang ditambahkan ke dalam pokok,

Kini kau berutang 21,3 uang perak. Jangan bilang tetangga tidak simpatik. Aku akan menghapus sennya. Hanya 21 uang perak. Hari ini, silakan membayarku. Bos, bagaimana kalau meminjamkanku lebih banyak uang? Alangkah baiknya aku membayarmu di atas meja judi. Tidak tahu berterima kasih. Begini saja. Satu uang perak per jari.

Kebetulan cocok dengan jumlah jari tangan dan kakimu. – Bayar atau tidak? – Bayar. Kapan akan kau bayar? Lima hari. Lima hari? Tiga hari. Apa yang kalian lakukan? Berdiri. Kakak Xie. Otak kedua saudaraku tidak begitu jelas. Tidak. Kau harus lebih pengertian. Masih tidak papah Kakak Xie berdiri? Berdiri. Topi. Begini.

Kakak Xie, kau tidak perlu membayar lusa. Kau bisa bayar besok saja. Tidak bayar juga tidak masalah. Bukankah kau punya toko? Kita semua teman. Aku akan menjaganya untukmu. [Surat utang] Bagaimana menurutmu? Kakak Xie, Kakak Long. Apakah sedang sibuk? Kalau begitu, aku pamit dulu. Sampai jumpa. Berapa kekalahannya?

Lebih dari 10 uang perak, dia membayarnya tunai. Dia begitu miskin dua hari lalu. Dari mana asal uangnya? ♪Ini belum telat♪ ♪Bulan sabit belum muncul♪ ♪Si Cantik berjalan ke bawah♪ ♪Ini belum telat♪ ♪Bulan Sabit belum muncul♪ ♪Ini belum telat♪ Apa yang kau lakukan? Mengapa itu kau? Kau menakutiku. Aku menakutimu?

Kau saja tidak takut menggali orang mati di sini. Kau masih takut aku menakutimu? Siapa? Apa yang kau katakan? Aku dengar kau menjadi kaya baru-baru ini. Ternyata kau meminjam uang orang mati untuk dihabiskan. Bukan, aku tidak merampok makam. Tidak merampok makam? Apakah kau tahu kau telah kehilangan hati nurani?

Ayo ikut denganku menemui petugas. – Jangan. – Cepat. Jangan. Kakak. Berhenti mengatakan omong kosong. Aku bisa berbagi uangnya denganmu. Serius? Aku juga tidak ingin terlalu banyak. Kau hanya perlu membayarkan utang judiku. Bagaimana? Baik. Tidak masalah aku membantumu. Namun, kau juga harus membantuku. Bagaimana? Gali lubangnya untukku. Zhou Quan. Bisakah kau menjelaskan padaku?

Ini tidak disebut perampokan makam? Apakah kau hanya datang berkunjung? Kau ikut denganku saja. Aku tidak bermaksud menyinggung. Maaf, sudah mengganggu. Apakah kau tahu Li Bantian? Siapa? Li Bantian? Bukankah dia orang yang meramal di sepanjang jalan kota? Apa yang kau pahami? Dia itu Dewa. Pernah sekali dia memberitahuku setelah mabuk.

Ada hal-hal yang berharga di makam ini. Hal-hal yang berharga? – Apa itu? – Ikuti saja aku. Apa ini? Ini adalah gua untuk Siluman Rubah menyimpan kemenyan dan minyak. Apakah ini semua diramal oleh Li Bantian? Dia mabuk dan menceritakan semuanya hari itu. Dia memintaku untuk tidak mengungkapkan rahasia sebelum pergi.

Aku tidak akan tinggal diam saja. Apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan? Apa yang kau lakukan? Dalam legenda, rubah memiliki barang bagus di tubuhnya. Menyingkir. Jadi, apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak tahu, ‘kan? Kini ia adalah kaki hewan. Kau akan tahu apa yang terjadi nanti. Cepatlah kalau begitu.

Siluman Rubah akan berubah saat aku mengeluarkannya. Pada saat itu, kau harus mengikutiku. Lakukan sesuai perintahku. – Apakah kau paham? – Paham. – Bantu aku. – Bantu kau? – Bagaimana membantumu? – Cepat. Mengapa itu menjadi emas? Cepat lari. Cepat tutup matamu. Mengapa perlu menutup mata? Rubah akan datang. Rubah? Rubah apa?

Ini tidak penting, ikuti instruksiku. Tutup matamu dan jalan terus. Zhou Quan. Jalanmu jangan terlalu cepat, tunggu aku. – Sentuh talinya. – Sentuh talinya? Jangan buka matamu. Zhou Quan. Zhou Quan. Kau masuk tanpa izin ke gua dan menyakiti suku rubahku. Aku tidak melakukan apa pun. Ini bukan perbuatanku. Kau pantas mati.

– Kau pantas mati. – Kau pantas mati. Kakak ke-3. Kini bencana telah terjadi, tidak ada gunanya membunuhnya. Kini festival akan datang, mengapa tidak mengambil kesempatan ini untuk… Aku bisa memaafkan pelanggaranmu. Namun, kau harus berjanji satu hal padaku. Baik. Tidak masalah, aku bersedia melakukan apa pun. Mohon kalian biarkan aku hidup.

Aku bersedia melakukan apa saja. Baik, aku akan membiarkanmu tetap hidup. Kami akan memberimu mahar untuk melunasi utangmu. Namun, kau harus menikahi wanita dari Suku Rubah menjadi istrimu. Menikah? Siapa? [Menurut legenda, tanggal 13 bulan tujuh adalah hari para siluman menikah.] [Jika ada hujan di hari yang cerah di gunung hari itu,]

[rubah akan menikah.] [Orang biasa harus mundur, kalau tidak…] [Papan roh Hu Yunyun] Hidupnya akan sangat sulit. – Ya. – Ini karmanya. Kakak, apa yang terjadi padanya? Mengapa dia menikahi papan roh? Apa yang terjadi? Apa maksudmu menikahi papan roh? Kau orang dari luar kota, jadi, tidak tahu. Biarkan aku memberitahumu. Inilah yang terjadi.

Itulah rumor yang aku dengar. Benar. Hal yang terjadi saat itu… Berhenti mengoceh, mengapa selalu ada ceritamu? Apakah yang dikatakannya itu hal yang sama? Namun, kau tadi bilang ada orang bermarga Zhou di Desa Chabei dalam Palung Laba. Siapa yang memberitahunya ada sarang rubah di makam itu? Salah, yang mereka katakan salah.

Aku tidak memberi tahu Zhou Quan tentang misteri Gua Siluman Rubah. Si marga Xie meski menikahi Siluman Rubah tapi tidak seperti yang mereka katakan. Membingungkan orang dengan omong kosong. Pria rendahan kurang menerima pukulan. Kapten Song. Jangan memukul anak di hari turun hujan. Bukankah ini bukan urusan kita?

Kalau begitu, coba katakan sebenarnya apa yang salah? Aku tidak akan pernah lupa tentang si marga Xie itu. Aku mulai masuk Taoisme di usia 10 tahun. Aku mengikuti guruku bepergian ke seluruh dunia. Guruku sangat hebat. Dia bekerja untuk bangsawan di ibu kota ketika dia masih muda.

Tahun itu, ketika kami melakukan perjalanan ke Palung Laba, kami bertemu hal yang sangat jahat. [Penginapan Xie] Guru, hanya ada satu penginapan di desa ini. Mengapa tidak ada orangnya? Mari masuk ke dalam dulu. Selamat malam. Kau sudah bekerja keras. Ada sebatang bunga di perjalanan dunia silat.

Jinge dan Ronglan berasal dari keluarga yang sama. Meski bukan saudara kandung, mereka tidak pernah berpisah. Berkelana ke seluruh Sembilan Benua. Tiga Penguasa mencoba mempertahankannya. Menilai setiap hal yang menguntungkan dan tidak menyenangkan di dunia. Pukul kedua ujungnya alih-alih bagian tengah. Bukan, apa yang kalian katakan? Bukan apa-apa, kami adalah keluarga. Ayo, silakan duduk.

Orang itu bernama Zhang Yuan. Sisanya tiga orang dari rombongan teater yang sama. Kita semua orang dunia silat. Kami menjadi akrab satu sama lain setelah mengobrol. [Papan Roh Master Shifei] Sampai… Master, apa yang terjadi dengan desa ini? Sepertinya tidak ada orang di sini. Aku juga tidak tahu. Gao Shitou.

Kau pernah ke Palung Laba, apakah keadaan desa sudah seperti ini sebelumnya? Desa ini dulunya sangat ramai. Kepala Toko Xie. Kepala Toko Xie, lihatlah ini. Kami orang miskin, tidak punya uang sebanyak ini. Kami tidak mampu membayarmu. Bisa berkumpul adalah takdir. Kambing ini meninggal karena sakit. Kalian bayar saja biaya untuk pekerjaan memasak.

Baik. Terima kasih. Tempat ini miskin dan araknya sangat mahal. Minum saja susu kedelai yang kami buat. Master. Mari, sobat. Kepala Toko Xie, apa yang sebenarnya terjadi di desa? Ke mana semua orang? Mereka melarikan diri karena wabah. Hanya aku, istriku dan anak angkatku yang tersisa. Mengapa aku tidak melihat istrimu?

Wanita desa agak canggung saat bergaul, dia berada di ruang belakang. Silakan kalian nikmati makanannya, aku tidak akan mengganggu lagi. Terima kasih Kepala Toko Xie. Terima kasih Kepala Toko Xie. Kalian bisa tinggal sesuka hati di kamar samping. Terima kasih Kepala Toko Xie. Pendeta, mengapa kalian tidak makan? Makanlah. Makanlah.

Kami tidak boleh makan daging dan arak bulan ini. Kami tidak bisa makan ini. Kalian makan dulu, kami akan pulang untuk tidur. Kalau begitu, kami tidak akan segan, ayo makan. Hati-hati di jalan. Berikan padaku, aku akan memotongnya. Guru, kita sudah berjalan seharian. Mengapa tidak makan? Lihat sendiri dengan topeng sapi.

Guru, itu bukanlah kambing. Mereka pasti penduduk desa yang hilang. Sepertinya ada siluman di sini yang membuat manusia menjadi hewan. Apa yang bisa kita lakukan? Tinggal dulu di sini. Siluman pasti akan bertindak malam ini. Kita harus sangat berhati-hati. Orang-orang dari rombongan teater telah kembali. Shouting, terima Pedang Dharma. Guru, siluman apa ini?

Mengapa mengubah manusia menjadi kambing? Siluman biasanya memakan satu hati manusia setiap hari dalam kultivasi. Semakin banyak hati yang dimakan, mereka akan semakin kuat. Berapa banyak hati yang dimakan siluman terhebat yang pernah kau temui? Empat belas. Tampaknya rekor ini akan dipecahkan malam ini. Semoga tidak lebih dari seratus. Apa yang kau lakukan?

Harusnya aku yang bertanya padamu. Mengapa kau di sini? Tidur. Hanya kamar ini yang memiliki tempat. Dengarkan aku, kau melanggar hukum jika membunuhku. Aku seorang polisi. Polisi? Ternyata, kantor polisi di sini juga telah menyadari penduduk yang hilang di Desa Chabei. Karena itu, Zhang Yuan diminta untuk menyamar di sini.

Kebetulan sekali dia bertemu dengan kami. Tidak ada yang akan percaya ini jika tidak melihatnya sendiri. Kau sudah beruntung, tidak minum susu kedelai itu. Ada apa dengan susu kedelai? Gawat, bagaimana dia masuk? Bukankah itu Gao Shitou? Dia sudah meninggal. Segera pikirkan cara untuk menemukan tempat tersembunyi siluman itu. Muridku, pegang drumnya.

Mengapa ini orang kertas? Menyebalkan sekali, aku akhirnya ditemukan juga. [Papan roh Hu Yunyun] Tidak apa-apa, karena sudah datang, biarkan aku menghibur tamu terhormat. Apakah sudah cukup berpura-pura menipu orang? Kau telah ketahuan, pergi ke kantor polisi denganku. Apa yang ketahuan? Apakah menggiling susu kedelai dan menyembelih kambing melanggar hukum? Siluman, jangan keras kepala.

Masih belum menunjukkan bentuk aslimu? Ternyata dua pendeta Tao sejati. Kalau begitu… Asal kau yakin dia adalah siluman. Yang menyerang lebih dulu akan lebih untung. Ketika pejabat kantor pemerintahan datang, aku akan menjelaskannya. Jangan khawatir. Kasar sekali. Sakit sekali. Namaku Hu Yunyun. Gawat, siluman akan menunjukkan bentuk aslinya. Muridku, cepat pergi. Guru, aku tidak mau.

Siluman ini sangat kuat. Kau hanya akan merepotkanku dengan berada di sini. Cepat pergi. Guru. Guru. Shouting, siluman ini memiliki lima lapisan kulit. Aku telah menggunakan semua kekuatanku untuk merusak tiga lapisannya. Namun, ia tetap berhasil kabur. Guru, aku akan menemukan tabib untukmu. Tidak ada gunanya. Tidak ada gunanya, dengarkan aku.

Setiap lapisan siluman ini mewakili kekuatan lima tahun. Siluman ini pasti akan muncul lagi. Namun, dia mengingat penampilanmu. Pada saat itu, dia akan menemukanmu Shouting. Kau harus lebih rajin meningkatkan kultivasimu. Guru. Guru. Guru. Guru. Guru. Tampaknya aku hanya bisa kabur. Aku terpaksa masuk gunung dan menjadi bandit. Memperbaiki jembatan dan jalan, membutakan mataku.

Membunuh orang dan membakarnya akan membawa lebih banyak keturunan. Terlalu kejam. Paman Fang. Sampai mana aku mengatakannya? Apakah aku sudah menyebutkan Gao Shitou dimakan? Li Laosan melihatnya langsung. Siluman Rubah itu pergi untuk menggigit kepala Gao Shitou. Kau pandai membuat cerita. Lalu bagaimana kau bisa membuktikan bahwa itu semua kenyataan? Bukankah sudah aku katakan?

Hanya kambing yang akan disembelih yang bisa membuktikannya untukku. Jadi, maksudmu aku telah salah menuduhmu? Karena kau ingin dengar, aku akan terus membuat cerita untukmu. Ini semua adalah takdir. Lima belas tahun telah berlalu. Mungkin dia akan datang malam ini. Siapa? Siapa yang akan datang malam ini? Siapa lagi?

Tentu saja Siluman Rubah yang telah disingkirkan tiga lapis kulitnya. ♪Ini belum telat♪ ♪Bulan sabit belum muncul♪ ♪Si Cantik berjalan ke bawah♪ Semoga Dewa Naga memberkati. Ia sudah datang. Semoga Dewa Naga memberkati. Ia sudah datang. ♪Ini belum telat♪ ♪Bulan sabit belum muncul♪ Iblis. Di mana iblisnya? Sudah kubilang itu Siluman Rubah, bukan iblis.

Mengapa kau tidak percaya? Ia sudah datang. Diam. Kawan-kawan. Kalian berdua jaga pintu dengan baik. Erzi, lihat apa yang terjadi. Sepertinya epilepsi. Epi… Siapa yang menyanyikan lagu di luar tadi? Aku tidak mendengarnya. Marga Li. Aku memperingatkanmu untuk terakhir kalinya. Jika kau berpura-pura lagi, aku hari ini akan membunuhmu.

Lagi pula, tidak ada yang bisa kabur, kita semua akan mati cepat atau lambat. Aku akan memberitahumu satu hal lagi. Siluman itu bisa merasuki tubuh manusia. Mungkin dia sekarang berada di kamar ini. Maksudmu dia berada di antara kita? Diam! Cepat tutup mulutmu. Cepat pikirkan solusinya. Lao Geng. Mengapa kau juga percaya omong kosongnya?

Tidak ada cara lain, ketika kalian menangkapku, topeng sapiku ketinggalan di gunung. Kemarilah. [Kuil Dewa Naga] Jika kami melepaskanmu sekarang, bisakah kau menemukan siluman untuk kami dan membunuhnya? Lao Geng, apa yang kau lakukan? Lebih baik selamatkan hidup kita sekarang. Meskipun aku terus berkultivasi di gunung selama 15 tahun, namun, kami tidak pernah bertarung.

Siapa yang akan tahu? Jangan dilepas. Ada apa denganmu? Jangan bicara lagi. Mengapa kau berteriak? Kau akhirnya berbicara. Siluman. Dia menipu kalian. Jangan bergerak. Sudah 15 tahun. Aku akan merusak lima lapisan kulitmu bahkan jika aku mati hari ini. – Kau menipu orang. – Jangan bergerak. Kau berbohong. Kau menipu orang. Katakan lebih jelas.

Bagaimana kau tahu? Karena… Karena aku berasal dari Desa Chabei. Kakak Xie tidak seperti orang yang kau katakan. Dia bukan orang seperti itu. Semuanya sama. Orang selanjutnya. Ayah, dari mana asal beras itu? Dari luar gunung. Mari. Kakak Xie. Ada apa Zhou Quan? Jangan cemas. Katakan pelan-pelan. Ibuku telah sakit.

Aku sudah tidak ada solusi lagi. Aku sudah berada di jalan buntu. Kakak Xie, bisakah kau meminjamkanku uang lagi? Baik, jangan cemas. Apakah ibumu yang sakit? Kau pasti berjudi lagi, ‘kan? Kakak, mengapa kau memedulikan orang sepertinya? Kematiannya tidak penting. Kakak Xie sama sekali tidak seperti yang mereka katakan.

Nenek moyangnya adalah orang terkaya di Desa Chabei. Ada kekeringan di desa kami selama tiga tahun berturut-turut. Banyak orang mati kelaparan. Kakak Xie hampir menghabiskan semua kekayaannya agar penduduk desa tidak terpisah dengan keluarganya. Dia membantu seluruh desa selama tiga tahun. Kakak Xie. Aku sudah mengingatnya, kau adalah Li Shouting. Kau adalah peramal itu.

Kau adalah peramal itu. Ada apa denganmu? Apa hubungannya ini denganmu? Apa pula hubungannya ini denganmu? Apa yang telah terjadi? Aku tidak mengenalnya. Aku hanya memiliki hubungan dengan Siluman Rubah. Baiklah. Aku tidak peduli apakah kalian memiliki hubungan. Aku sekarang hanya ingin tahu apakah kau siluman atau bukan. Aku bukan siluman. Kau tetap di tempat.

Aku sungguh bukan Siluman Rubah. Dia orangnya. Dia yang menipu kalian. Benar-benar konyol. Kalau begitu ceritakan padaku, bagaimana aku membunuh Xie Jin? Katakan. Pak. Dia hanyalah wanita yang membawa anak kecil. Diam. Ikat dia dulu. Cepat. Jangan kemari. Kau jangan kemari. Kau jangan kemari. Kau jangan kemari. Erzi. Erzi. Astaga, ada orang yang meninggal. Erzi.

Jangan bergerak. Ini sihirnya. Kalian semua akan terkena begitu mendekatinya. – Erzi. – Jangan bergerak. Kemarilah. Kemari. Kemari. Kemari. Kemari. Semuanya kemari. Aku bukan seperti itu. Bukan seperti itu. Aku bukan siluman. Aku sungguh bukan siluman. Bukan seperti itu. Dia menipu kalian. Dia menipu kalian, sungguh bukan seperti itu. Lafalkan bersamaku. Dewa. Berlatih secara mendalam.

Aku mohon dengarkan penjelasanku. Bukan seperti itu. Sungguh bukan seperti itu. Apa yang dia lakukan? Ini Sutra Hati, mari ikuti dia membacanya. Dewa. – Dewa. – Dewa. Jangan melafalkannya lagi. Sekarang aku hanya ingin tahu bisakah kau membunuhnya? Bukankah sudah aku katakan? Aku tidak tahu. Baik. Aku akan percaya padamu kali ini.

Saat melihat kepada kebijaksanaan hidup dan mati, ternyata semua itu hanyalah kekosongan. Tidak boleh dibuka. Lao Song, mana kuncinya? Itu benar-benar tidak boleh dibuka. Apakah kau masih ingin hidup? Dewa. Ada pembunuhan. Kapten Song, ini salahmu karena terlalu jujur. Apakah belum jelas bagimu? Aku punya uang. Hentikan kereta. Asal kau melepaskanku. Marga Li, dengarkan aku.

Di antara orang-orang yang kau bunuh ada istri, putri, kerabat dan temanku. Kau pikir uangmu bisa membeli segalanya? Kawan-kawan, buka pintunya untukku. Kapten Song. Erzi, ayo jalan. Tenangkan dirimu. Aku punya uang. Apa yang kau lakukan? Patuhlah. Berapa banyak uangmu? Dua ratus uang perak. Hanya aku yang tahu di mana itu dikuburkan.

Bisakah uang membeli nyawa manusia? Paman ke-4, apakah aku bisa membeli apa pun yang aku suka? Lihat dirimu. Sudahlah, hujan hampir berhenti. Pergi lihat apakah ada perahu yang menyeberangi sungai. Baiklah. Siapa yang sangka akan bertemu begitu banyak orang. Sampai aku harus pura-pura takut. Apa yang terjadi? Apa yang terjadi? Master Li.

Apakah kau lupa? Ini aku. Aku pernah menjual obat padamu di Palung Laba. Sialan, kau hampir merusak rencanaku. Bukankah kau tahu yang sebenarnya? Mengapa kau tidak mengatakannya tadi? Maaf. Haruskah aku menyelesaikan ceritanya untukmu? Ini semua salah si Marga Xie itu. Dia pantas mendapatkannya. Aku ingat itu tahun pertama setelah kekeringan berakhir.

Begitu malas, sudah miskin, malas lagi. Keterlaluan. Apa yang kalian ributkan di sana? Zhou Quan, kau masih tidak pergi bekerja? Ibumu sudah hampir mati kelaparan di rumah. Apa hubungannya ibuku mati kelaparan atau tidak dengan kalian? Masih ada Kakak Xie, ibuku tidak akan mati kelaparan. Cepat pergi. Tidak punya apa-apa, masih berani datang berjudi.

Gurumu sudah hampir mati karenamu, apakah kau gila? Jika dalam tujuh hari, kau tidak membayar, akan aku cabut kakimu, kau percaya atau tidak? Shouting. Shouting. Cepat berdiri. Dia kalah berjudi, ‘kan? Jangan perhitungan dengan mereka. Otak saudaraku tidak bekerja. Mengapa kalian memukul begitu berat? Tidak apa-apa. Dengarkan aku.

Jika tujuh hari terlalu singkat, lima hari saja. Kumpulkan uang untukku. Aku akan menunggumu. Pendeta Li. Belakangan ini, ilmu bela dirimu sudah ada kemajuan ya? Kau melompat sejauh ini. Sobat, kau juga lima hari. Kalian berdua bayar bersama. Apakah kau ingat? Pergi. Bukankah hanya meminjam uang? Kita adalah tetangga. Apakah perlu begitu?

Mengapa kalian begitu tidak tahu malu? Bos telah membiayai kalian tiga tahun, kalian malah kebiasaan meminta uang? Masih pinjam uang? Tidak ada uang, keluar. Untuk apa kau marah? Biarkan kami menemui Kakak Xie. Lihat, ini bukan pekerjaan mudah. Biarkan kami bertemu Kakak Xie. Dia tidak di rumah. Aku katakan terakhir kali.

Bos akan segera menikah, bisakah kalian tidak membuat masalah? Mengapa kau marah? – Hanya bertemu sebentar. – Keluar. Hanya sesaat. Jangan marah. Kau menjadi semakin kikir. – Kini kau bahkan tidak meminjamkan beras. – Kami bahkan tidak ada nasi sama sekali. Kau bukanlah manusia. Dengarkan aku, Keluarga Xie bukanlah manusia. Anaknya akan menjadi pembawa sial.

Kalian katakan, bukankah Keluarga Xie terlalu jahat? Kita adalah tetangga, dia bahkan tidak meminjamkan beras lagi. Mereka terlalu tidak pengertian. Benar-benar jahat. Sudahlah. Kita sudah tiga tahun makan gratis darinya. Kita tidak boleh mengatakannya seperti itu. Apa maksudmu makan gratis selama tiga tahun? Aku tidak suka mendengar perkataanmu. Sudahlah. Kecilkan suaramu. Apa maksudmu?

Aku akan mengeraskan suaraku. Aku makan beras mereka. Mereka punya banyak beras, apa salahnya kami makan? Benar, kalian tidak tahu. Kakekku sudah bilang bahwa nenek moyang Keluarga Xie melarikan diri ke desa kita. Jika penduduk desa kita tidak membantu mereka, apakah mereka bisa punya pencapaian hari ini? – Ya. – Lihatlah mereka sekarang.

Sudah kaya, malah tidak menghiraukan kita. Perkataanmu tidak salah. Mereka punya banyak uang, apa salahnya kita memakai uangnya? Mengapa tidak bisa diberikan pada kita? Kalian benar. Xie Jin ini ingin menjadi orang baik dan membangun reputasi yang baik. Dia seharusnya terus menjadi orang baik. Kini, dia tidak peduli pada kita lagi setelah kekeringan berlalu,

Apa maksud dia? Ya, dia ingin membuat kita kelaparan sampai mati. Sudahlah, aku tidak bisa bicara dengan kalian. Aku pulang dan tidur dulu. Sebagai manusia, kita harus bergantung pada diri sendiri. Dia berpura-pura menjadi orang baik. Mengapa berpura-pura? Jika hebat, jangan ambil berasnya. Dia meninggalkan kita di sini. Kemudian, dia akan menikah dalam beberapa hari.

Apakah dia bisa tenang? Aku mendengar istrinya datang dari luar kota. Dia tidak akan lagi peduli dengan kita setelah menikah. Aku mendengar bahwa istrinya agak cantik. Entah orang baik atau bukan. Dia menikahi istri yang begitu cantik, apakah tidak khawatir direbut orang? Kau yang merebutnya. Kau ingin istrinya, ya?

Namun, dengarkan aku. Keluarga Xie ini akan memiliki nasib buruk. Dia akan dihukum. Bukankah kau mengenal bandit di gunung? Pikirkan baik-baik. Kita hanya punya satu pilihan sekarang. Lakukan atau tidak? Aku melakukan bisnis jujur. Tidak menjual obat bius. Aku masih tidak mengenalmu? Setelah tujuh hari, aku akan memberimu dua uang perak.

Jangan katakan aku yang menjualnya padamu. Jika kita tidak mengatakannya, siapa yang akan tahu? Kalian sungguh tidak akan mencelakai Kakak Xie, ‘kan? Kami ini membantumu. Lagi pula, semua orang di desa tahu kau mencintai Xie Jin. Bukankah ini karena wanita jahat dari luar kota yang mengacau?

Wanita jahat telah dibawa pergi bandit, meski ditebus kembali, apakah Keluarga Xie masih akan menerimanya? Jika kabar itu menyebar, bukankah dia akan disalahkan sampai mati? Itu sebabnya kau harus kembali dan menghibur Kakak Xie. Pada saat itu, dia akan merasa bahwa kau yang lebih baik. Bahkan jika sesuatu terjadi, masih ada kami.

Bukankah kau akan menyisir rambutnya besok? Apakah kau mengerti? Aku… Lihatlah kau masih bimbang. Apakah kau sudah mengingatnya? Jadi, mengapa kau tadi membuka kedokku? Kau juga kotor, untuk apa berpura-pura? Wanita sialan. Ibu. Paman ke-4. Paman ke-4 sudah ada kapal, kita bisa menyeberangi sungai. Baik. Pak, terimalah aku.

Barusan, bukankah kau menunjukkan simpati kepada wanita ini? Dia hanyalah seorang wanita murahan. Kelak, aku akan melayani kalian. Kau minum begitu banyak arak. Apakah senarnya masih bisa dimainkan? Tentu saja. Mengapa tidak? Baik. Mainkanlah. Baiklah. Sudah larut, kami sudah harus naik kapal. Aku hanya bisa membawa satu orang. Masih ada dua orang. Mengapa tidak membiarkannya?

Aktor tidak berguna. Bagaimana dengan anak ini? Siapa yang akan percaya perkataan anak kecil? Siapa yang akan percaya ucapan orang buta? Siluman Rubah yang membunuh semua orang. Benar, ‘kan? Siluman Rubah yang membunuh semua orang. Siluman Rubah menggigit kepala semua orang. Erzi, semuanya sudah berjalan lancar. Kita tidak perlu melakukan pekerjaan membosankan ini lagi.

Saat ada uang, kita bisa membeli apa pun yang kita mau. Paman ke-4 jangan cemas. Ada aku di sini, dia tidak akan memiliki ide buruk. Tidak boleh seperti itu. Kini dia adalah Dewa Kekayaan kita. Dewa Kekayaan. Dewa Kekayaan, masih beberapa saat sebelum kapal tiba. Ceritakan tentang yang terjadi selanjutnya. Kau ingin mendengarnya? Ya.

Mengapa dia menjadi istri dari suku rubah? Apakah kau benar-benar mengenal bandit Gunung Yaozi? Omong kosong, dulu saat mengikuti guruku, aku pernah meramal mereka. Aku menghubungi mata-mata mereka dua hari yang lalu. – Apakah kau meninggalkan catatan? – Sudah. Aku menuliskan, “Kepada Master Gunung Yaozi, pinjam istri dan anakmu sebentar.”

Kau tunggu sebentar, aku sudah terlalu lelah. – Ayo. – Istirahat sebentar, aku sudah kelelahan. Wanita ini cantik juga. Aku rasa Xie Jin telah menyadarinya sekarang. Apa salahnya aku menyentuhnya? Dia tidak akan terluka. Aku pergi buang air kecil. Jangan lakukan hal-hal yang tidak berguna itu. Jangan lakukan itu.

Shouting, obatnya tidak cukup untuk wanita ini. Shouting. Kau! Erkui Erkui, keluarlah. – Aku datang. – Erkui, cepat. Aku punya urusan mendadak. Istriku dibawa pergi bandit. Bantu aku menemukannya. Bandit? Bandit tidak bisa. – Erkui bantu aku. – Tidak bisa aku bantu. – Erkui, aku mohon padamu. – Tidak bisa. Paman Xiao.

– Buka pintu, Paman Xiao. – Siapa? Aku ada urusan mendadak. Paman Xiao. Kakak Xie. Paman Xiao. Istriku dibawa pergi bandit. Tolong bantu aku mencarinya. – Istrimu dibawa pergi? – Ya. – Bandit? – Ya. Kau saja yang pergi, aku tidak bisa menyinggung bandit. – Paman Xiao, aku mohon padamu. – Jangan, kalian pergi saja.

– Paman Xiao. – Jangan. Paman Xiao. – Pergilah. – Paman Xiao! Kepala Desa. Kepala Desa. Kepala Desa. Kepala Desa. Buka pintu, Kepala Desa. – Siapa? – Aku Xie Jin. Kepala Desa, aku punya urusan mendesak. – Siapa? – Kepala Desa, aku Xie Jin. Kepala Desa, istriku dibawa pergi bandit. Apa yang bisa kita lakukan?

Aku ingin meminta bantuanmu. Bantu aku mohon pada mereka. Minta penduduk desa untuk membantuku mencarinya. Aku juga ingin ikut, tapi aku tidak bisa karena bibimu sakit. Bukan aku tidak membantumu. Kau sebaiknya mencari sendiri. – Kepala Desa. – Carilah sendiri. Kini kau satu-satunya yang bisa membantuku memohon pada mereka. Kepala Desa. Sudahlah, Kakak.

Mereka orang tidak bermoral. Sia-sia kita membiayai mereka. Kalian tidak pergi, kami pergi sendiri. Kakak, ketika aku kabur dulu, kau yang menerimaku. Mari kita cari dia secara terpisah. Pasti bisa menemukannya. Kakak Xie. Kau jangan… Tidak apa-apa. Apa pun yang terjadi, aku tetap akan menikahinya. Bos. – Bos Xie. – Kakak Ma. Bos Xie.

– Kami akan ikut denganmu. – Kami akan ikut denganmu. Sobat, aku tidak akan melupakan kebaikan kalian seumur hidupku. – Mari kita cari dia secara terpisah. – Baik. – Cari terpisah. – Ayo. Harusnya masih belum jauh. – Mari kita temukan dia secara terpisah. – Baik. Ayo. Mari kita lewat sini. Hati-hati. Hati-hati. Cepat. Baik.

Kembali. Sudah aku bilang untuk tidak berteriak lagi. Sudah aku katakan padamu untuk tidak menambah masalah. – Kau malah tidak mau mendengarkan. – Kau siapa? Aku seharusnya sudah selesai jika kau tidak ikut campur. Masalah sudah begini, cepat pergi! Sudah aku beri tahu jangan berteriak lagi. Master, cepatlah. Sudah datang. Ia sudah datang. Master. Hentikan.

Lepaskan ibuku. Lepaskan ibuku. Lepaskan ibuku. Ibu, sadarlah. – Bantu aku. – Sadarlah. Tolong selamatkan iparku. Kau dari mana? Si Jamur, kau dari mana? Master Gunung Yaozi, ini aku. Xiao Li. Kau bersembunyi di sini. Sandera di mana? Bukankah kau bilang membawanya untukku? Cepat sadar. Kau cukup kejam. Tidak baik menculik orang mati.

Kau urus saja sendiri. Ayo pergi. Tunggu. Apakah kau memiliki hak berbicara di sini? Kau siapa? Aku dari Desa Chabei. Meskipun sandera telah meninggal, namun, aku tahu keluarganya punya uang dan makanan. Aku akan membawa kalian ke sana. Aku sudah menemukan tempatnya. Siapa? Keluarga Xie di Desa Chabei. Keluarga Xie. Siapa lagi ini?

Pekerja dari Keluarga Xie. Dia orang yang setia, seorang pria sejati. Aku pernah mendengar tentang Keluarga Xie ini. Dia membantu semua penduduk desa selama tiga tahun. Karakternya sangat bagus. Kami juga mengaguminya sebagai bandit, jika tidak aku tidak akan membiarkannya berada di wilayahku. Ini semua kesalahpahaman. Beberapa nyawa telah hilang sia-sia. Ayo. Master. Aku

Ingin bergabung denganmu. Kau? Memang, kami kurang anggota yang mengawasi barang. Aku bisa. Namun, kau tidak memiliki prestasi untuk membuktikan kesetiaanmu. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan. Jangan. Cukup kejam, cocok menjadi bandit. Ayo pergi, kau lebih kejam dariku. Ayo. Dengarkan aku. Mereka dibunuh oleh siluman. Jika bukan dibunuh siluman, aku akan membunuhmu. Paham?

Pergi. Master. [Kebahagiaan] [Makam Hu Yunyun] [Kebahagiaan] Yang kau katakan itu benar. Lihat dia yang suka pamer. Mana bisa menikahi Siluman Rubah semudah itu. Dia layak mendapatkannya. Mampus. [Papan roh Hu Yunyun] Dia akan merasa sedih nanti. Kehidupan yang menyedihkan akan datang kemudian. Dasar sombong. Siapa suruh kau tidak mau meminjam beras?

[Saat itu mereka tidak tahu,] [setelah kekeringan berakhir, wabah malah datang.] Ada apa dengannya? [Karena wabah, sebagian besar penduduk Desa Chabei meninggal.] Kau orang dari luar kota, jadi, tidak tahu. [Orang yang hidup meninggalkan desa.] [Sejak itu, desa ini menjadi sepi.] Kau memang bukan manusia. Kau mencelakai sebuah keluarga. Bagaimana bisa kau katakan begitu mudah?

Kau lihat saja dirimu sendiri. Kau sendiri juga tidak bersih. Kita itu orang yang sama. Baik. Lanjutkan ceritamu. Bagaimana dengan orang yang bernama Xie Jin? Aku tidak tahu. Jika bukan karena perkataan penjual obat itu, aku sudah melupakannya. Mungkin dia sudah mati. Aku tidak mencari tahu. Akting kalian lebih baik daripada aktor.

Oh ya, Erzi, lagu yang kau nyanyikan tadi cukup bagus. Lagu apa? ♪Ini belum telat♪ ♪Bulan sabit belum muncul♪ Kau menakutiku. Jangan bernyanyi lagi. Tukang perahu, kapan kita bisa berlabuh? Kalian tidak akan bisa sampai lagi. Apa maksudmu? Mengapa kau di sini? Kau tidak mati?

Jika aku mengatakan Kakak Yunyun dan Kakak Xie memberitahuku dalam mimpi, apakah kau percaya? Itu tidak mungkin. Kau berbohong. Kau berbohong. Aku memang berbohong. Bukankah kau juga selalu berbohong? Aku tertawa karena sungguh ada karma di dunia ini. Aku telah menjadi tukang perahu di sini selama 15 tahun.

Setiap hari aku berpikir apa jadinya jika bisa bertemu denganmu di sini. Akhirnya aku berhasil menunggumu. Itu bom ikan. Bunuh dia. Jangan bergerak. Kalian jangan bergerak. Sobat, jangan emosional. Jangan emosional. Katakan baik-baik. Ketika aku berlabuh dan mendapatkan uangnya, akan aku berikan dia padamu. Aku petugas patroli. Kau bisa bertanya kepadaku. Aku punya banyak pertanyaan.

Namun, masalah ini sudah terlalu lama. Aku hanya bisa menanyakannya pada Langit. Kakak, Kakak Ipar, kalian bisa mati dengan tenang. Aku harap kalian memiliki kehidupan yang bahagia di kehidupan selanjutnya. ♪Ada pepatah♪ ♪Orang jahat tidak takut pada Langit♪ ♪Langit tidak akan menggertak orang yang baik hati♪ ♪Orang-orang akan dihukum karena perilaku jahat mereka♪

♪Itu hanya datang lebih awal atau lebih lambat♪ Apakah kalian ingin tahu cerita selanjutnya? Siluman Rubah itu menggigit kepala Li Bantian dalam satu gigitan. Kakek. Kau mabuk lagi. Kakek tidak mabuk. Sungguh pandai membual. Baik. Kapten, makan roti. Aku sedang bekerja. Lakukan bisnismu. Anak muda ini memiliki tangan dan kaki, mengapa tidak bisa bekerja?

– Malah mengemis. – Obat apa yang kau mau? Aku akan meresepkan obat sesuai penyakitmu. Tidak perlu. Hati-hati di jalan. Jual obat. Tuan, lihat cuaca ini. Belilah payung. Manisan. Manisan yang manis dan besar. Berikan aku lima roti. Kau awasi tokonya, aku perlu mengantar ke sana. Terima kasih. Apa yang ingin kau ramal?

Tentu saja untuk kekayaan. Lihat wajah besarku, bukankah aku akan sangat kaya? Ya, ‘kan, Tuan? Nak, sadarlah. Siapa namamu? Aku tidak mengingatnya. Aku tidak kepikiran. Ini sungguh aneh. Bagaimana jika kau ikut denganku?